Dua Kali Kebakaran di Pasar, Gibran Evaluasi Penanganan Kebencanaan di Solo

| 26 Apr 2021 21:45
Dua Kali Kebakaran di Pasar, Gibran Evaluasi Penanganan Kebencanaan di Solo
Ilustrasi kebakaran (Dok. Antara)

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai penanganan kebencanaan di kota Solo memerlukan banyak evaluasi. Apalagi di Solo sudah pernah mengalami kebakaran dua kali di dua pasar besar yang ada di Solo.

Hal ini disampaikan Gibran saat melakukan simulasi penanganan bencana di Balai Kota Solo, Senin (26/4). Beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi darinya yakni akses ambulance dan pemadam kebakaran yang perlu lebih cepat datang ke lokasi.

"Kita memerlukan banyak simulasi bencana semacam ini. Kalau perlu di tempat-tempat sekolah, pasar hingga lokasi-lokasi lainnya. Tidak hanya di Balai Kota saja," katanya.

Apalagi Solo pernah memiliki sejarah pasar yang terbakar. Sebagai informasi ada dua pasar besar di kota Solo yang pernah terbakar, yakni Pasar Klewer pada tahun 2014 dan Pasar Legi pada tahun 2018 lalu.

"Kita punya pengalaman pasar yang dulu terbakar. Harapannya kita lebih tanggap terhadap bencana, makanya sering kita lakukan sosialisasi agar warga tidak panik dan tahu mau kemana," ujar Gibran.

Gibran menilai saat ini juga memerlukan banyak sarana dan prasarana pendukung untuk mengantisipasi adanya korban saat terjadi bencana. "Kita butuh mobil (pemadam kebakaran) yang lebih gede dengan tekanan air yang lebih tinggi,” ucapnya.

Selain itu dirinya juga meminta pada hotel dan perkantoran yang memiliki gedung tinggi agar menyiapkan jalur evakuasi yang mumpuni. Sebab hal ini diperlukan untuk mengantisipasi bencana. "Sebagian hotel saya lihat sudah punya. Penting bagi pemilik gedung punya jalur evakuasi," jelas suami dari Selvi Ananda ini.

Ditambahkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Indradi menambahkan bahwa Solo memang kota kecil dengan potensi bencana alam lebih sedikit dibanding daerah lain. Namun perlu adanya antisipasi terjadinya bencana.

"Kita tidak tahu perkembangan geografis bumi semacam apa. Makanya perlu adanya sosialisasi untuk simulasi bencana agar minimal masyarakat bisa evakuasi mandiri saat terjadi bencana," katanya.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka hari peringatan Kesiapsiagaan Bencana tahun 2021. Dalam peringatan ini dilakukan simulasi kebencanaan di Kantor Balai Kota Solo.

Rekomendasi