Suara Merdu Krisdayanti Nyanyikan Lagu Menghitung Hari Saat Rapat dengan BNPB dan Wamenkes

| 27 May 2021 15:25
Suara Merdu Krisdayanti Nyanyikan Lagu Menghitung Hari Saat Rapat dengan BNPB dan Wamenkes
Krisdayanti (Dok. krisdayantilemos)

ERA.id - Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti (KD) menghadiri rapat kerja dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Usai menyampaikan tanggapan atas penjelasan dari Wamenkes dan Kepala BNPB, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh meminta Krisdayanti menyanyi agar anggota komisi kesehatan tak mengantuk saat mengikuti rapat.

"Tak tunggu nyanyinya lho biar kita melek," kata Ninik.

Menanggapi permintaan itu, Krisdayanti hanya tertawa dan menyanyikan salah satu lagunya yaitu 'Menghitung Hari'. Menurutnya, lagu tersebut pas dengan kondisi akhir bulan di mana para pegawai dan juga anggota DPR RI menunggu gajian.

Krisdayanti juga sempat menggoda Ganip yang baru saja dilantik menjadi Kepala BNPB menggantikan Letjen TNI Doni Monardo. Dia mengatakan, lagu menghitung hari pas untuk Ganip saat menghitung jumlah pasien COVID-19

"Nyanyi apa. Menghitung hari, sudah akhir bulan ini pas kayanya, hari gajian. 'Menghitung hari detik demi detik' (KD bernyanyi), ini kalau pak Ganip ngitung pasien sambil deg-degan ada lonjakan. Sudah gitu aja ya," kata Krisdayanti.

Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI yang hadir pun tertawa mendengar pernyataan Krisdayanti untuk Ganip. Sembari bercanda, Ninik mengatakan, sengaja meminta Krisdayanti menyanyi, karena kalau harus mengundang diva tersebut sudah dipastikan tidak sanggup membayar.

"Lebih baik kita minta nyanyi di sini, kalau kita undang kita ngga kuat bayar," kata Ninik.

Adapun dalam tanggapannya, Krisdayanti menyoroti data kasus COVID-19 yang dipaparkan oleh Wamenkes. Dia meminta Kemenkes untuk memaparkan data jumlah kasus COVID-19 pada anak-anak.

Hal ini menanggapi rencana pemerintah yang akan kembali membuka sekolah pada saat pembukaan Tahun Ajaran Baru 2021-2022 pada Juli mendatang.

"Ke mas wamen, dari data yang disajikan mohon disajikan data tentang kasus terhadap anak-anak. Ini ada wacana anak masuk sekolah lagi di bulan Juli," kata Krisdayanti.

Menurut Kridayanti, wacana tersebut perlu dievaluasi kembali. Sebab, anak yang akan kembali ke sekolah kabarnya wajib melakukan swab tes PCR atau rapid tes antigen. Menurutnya, hal ini membebani anak-anak.

"Artinya, jangan lagi memberikan wacana kembali ke sekolah tapi dikasih syarat. Kasian dong kalau harus dicolok-colok (PCR atau antigen) setiap mau sekolah. Jadi ini pasti akan menjadi PR untuk kita bersama memberikan solusi yang baik," pungkasnya.

Rekomendasi