ERA.id - Beredar surat keberatan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia yang ditujukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dalam suratnya, Dubes Arab Saudi untuk RI menyampaikan keberatan atas pernyataan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily terkait haji 2021.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan pernyataannya yang membuat Dubes Saudi keberatan. Dia mengaku hanya memprediksi bahwa Indonesia tidak akan mendapatkan kuota haji pada 2021 ini.
"Kemarin waktu di DPR saya ditanya olehtemen wartawan, bagaimana soal haji dan masalah vaksinnya, saya jawab bahwa kita jangan dulu bicara masalah vaksinnya diterima atau tidak oleh pemerintah Arab Saudi, tapi pastikan dulu apakah kita mendapat kuota haji atau tidak, karna saya dengar kita kemungkinan tidak dapat kuota haji. Itu saja yang saya bilang kemarin," ujar Dasco di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Karena itu, dia meminta Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia tidak perlu bereaksi berlebihan. Seharusnya, sebagai duta besar harus bisa berkomunikasi dengan baik, bukan justru tersinggung.
"Jadi kemudian jangan berekasi berlebihan pak Dubes. Yang saya tanyakan ini bukan pemerintah yang salah. Tapi pemerintah menaruh orang di Arab Saudi untuk mengkomunikasikan soal haji itu yang salah. Orangnya salah menurut saya," kata Dasco.
"Harusnya ya sebagai duta besar anda bisa mengkomunikasikan dengan bagus dong, soal kuota haji ini, jadi jangan kemudian terlalu baper," sambungya.
Dasco mengatakan, sebagai pimpinan DPR, informasi mengenai kemungkinan tidak dapat kuota haji juga didapat dari pihak yang berwenang. Sebab sampai batas waktu 28 Mei untuk mempersiapkan haji, pemerintah Indonesia belum mendapatkan kepastian dari pemerintah Arab Saudi.
Padahal, di sisi lain, pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan banyak hal baik itu vaksinasi, persiapan catering bagi calon jamaah haji, pesawat, pemondokan dan lain sebagainya hanya dengan jangka waktu 1,5 karena telah lewat dari batas waktu yg diminta pemerintah Indonesia.
"Saya sebagai pimpinan DPR itu juga berkomunikasi dengan beberapa pihak termasuk yang disampaikan di surat itu komunikasi yabg punya otoritas, sampai tanggal 28 Meii limit waktu yang seharusnya kita mempersiapkan haji itu kita belum dapat kepastian dari pemerintah Arab Saudi," kata Dasco.
Oleh karena itu, dia menilai keputusan Kementerian Agama yang membatalkan memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci tahun ini sudah tetap. Sebab sebab persiapan yang dinilai waktunya mepet. Dengan perhitungan itu, pernyataan soal kemungkinan tidak dapat kuota bukan mengada-ngada.
"Saya juga tidak mengada ngada, karena dengan perhitungan waktu itu dan kita sudah cek juga belum ada kabar dari Arab Saudi kita dapet kuota haji atau tidak," kata Dasco.
"Sudah benar Kemenag kemudian mengambil sikap untuk tidak menyelenggarakan lagi, karena tidak mungkin persiapan dari 28 Mei sampai kemudian lebaran haji tanggal 20 Juni, waktunnya mepet," imbuhnya.
Sebelumnya, beredar surat dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah atau tahun 2021. Surat tersebut ditujukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dalam surat tertanggal 3 Juni 2021 itu, pihak Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta berisi bantahan pernyataan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily yang intinya Indonesia tidak mendapatkan kuota haji dari kerajaan Arab Saudi.
Dijelaskan, bahwa tidak benar Arab Saudi tidak memberikan kuota haji tahun 2021 kepada Indonesia. Otoritas kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan pelaksanaan haji tahun 2021.
"Dalam kaitan ini, saya ingin memberitahukan kepada Yang Mulia, bahwa berita-berita tersebut (pernyataan Dasco dan Ace) tidaklah benar dan hal itu tidaklah dikeluarkan oleh otoritas resmi kerjaan Arab Saudi, disamping itu otoritas yang berkompeten di Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan pelaksanaan haji tahun ini, baik bagi para jamaah haji Indonesia atau bagi para jamaah haji lainnya dari seluruh negara di dunia," tulis Duta Besar Pelayan Duta Kota Suci untuk Republik Indonesia, Essam Bin Ahmed Abid Althaqafi dalam surat Kedutaan Besar Arab Saudi dikutip Jumat (4/6).