Orang Dekat Jokowi Jadi Dubes, Pengamat: Bagi-bagi Kekuasaan Oligarki

| 27 Jun 2021 17:44
Orang Dekat Jokowi Jadi Dubes, Pengamat: Bagi-bagi Kekuasaan Oligarki
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Pakar Hukum Tata Negara Bivitri susanti menilai, penunjukan calon duta besar (dubes) untuk sejumlah negara sahabat dan organisasi internasional sebagai alat bagi-bagi kekuasaan untuk kelompok oligarki.

Hal tersebut terlihat dengan adanya sejumlah nama dari kelompok oligarki yang masuk daftar calon dubes yang ditunjuk Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

"Baru saja agak heboh di berbagai WhatApps Group (WAG) soal bagaimana bagi-bagi jabatan, bahkan untuk jabatan Duta Besar yang baru saja ditunjuk-tunjuk. Ada orang-orang yang merupakan bagian dari oligrki," ujar Bivitri dalam diskusi daring, Minggu (27/6/2021).

Meskipun tak menyebut tegas nama-nama yang dimaksud, namun Bivitri menyebut beberapa nama yang masuk ke dalam daftar calon dubes ada yang berasal dari organisasi pengusaha. Bahkan, tradisi bagi-bagi jabatan ini pun terlihat jelas di perusahaan-perusahaan pelat merah.

"Ada bebeapa di situ yang memiliki perusahaan, organisasi pengusaha dan sebagainya yang dibagi-bagi jabatan itu. Tak hanya dubes, komisaris juga begitu, alat untuk membagi-bagi keuntungan," kata Bivitri.

Lebih lanjut, Bivitri menjelaskan bahwa karakter kelompok oligarki pada dasarnya tidak pernah puas dengan keuntungan dan kekuasaan yang didapatkan. Mereka ingin mengakumlasi lebih banyak lagi dan mengamankan kekayaan.

Kelompok oligarki yang ada di Indonesia saat ini, kata Bivitri, jaringannya sudah sangat bagus. Akibatnya mereka merasa nyaman dan ingin melanjutkn status quo dari pemimpin yang berkuasa saat ini.

Sehingga, memunculkan wacana perubahan periode jabatan atau perpanjangan masa jabatan presiden-wakil presiden yang muncul belakangan ini

"Maka kita bisa melihat oligarki inilah yang tengah mengontrol pelaksanaan kekuasaan di negara ini. Mereka sudah nyaman, situasi ini menjadi status quo untuk mereka, lebih baik tak diganti (presiden). Karena jaringannya sudah rapi," kata Bivitri.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk 33 orang calon duta besar RI untuk sejumlah negara sahabat dan organisasi internasional. Daftar nama-nama dubes itu sudah dikirimkan ke DPR RI melalui Surat Presiden Nomor R-25/Pres/06/2021 tertanggal 4 Juni 2021.

Beberapa nama yang masuk dalam daftar calon dubes antara lain juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman yang akan menjadi duta besar Kazakhstan, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Rosan P. Roeslani sebagai duta besar Amerika Serikat, bos Sinarmas Gandi Sulistyanto.

Selain itu ada pula nama bekas anggota timses Jokowi pada Pilpres 2019, seperti Zuhairi Misrawi dan Lena Maryana Mukti.

Rekomendasi