Dokter Tirta Beberkan Bahaya Obat yang Disarankan Lois, Ini Deretannya

| 13 Jul 2021 10:08
Dokter Tirta Beberkan Bahaya Obat yang Disarankan Lois, Ini Deretannya
Dokter Tirta

ERA.id - Dokter Tirta Mandira Hudhi membuat sebuah utas panjang di Twitter tentang alasannya menentang Dokter Lois. Setidaknya ada beberapa yang ia keluhkan.

Initinya, Tirta jengkel dengan narasi yang disampaikan Lois ihwal pasien COVID-19 meninggal karena obat. Belakangan, ia pun melaporkan Lois ke pihak yang berwajib karena sudah merasa gerah.

"Lois bilang semua pasien covid meninggal karena interaksi obat. Ini ngawur. Banget. Lo bisa cek semua jurnal. Pasien covid meninggal rata2 karena badai sitokin, infeksi paru berat, pnemonia, ards, hipoxia. Interaksi obat dari mana?"

Tirta pun lalu menyebut jenis-jenis obat, termasuk asam laktat.

"Obat yg diberikan itu rata2 pengurang gejala berat, dan mengurangi aktivitas virus, dan itupun dosis hati2, bukan double dosis apalah itu

Metformin itu obat diabetes

Obat tb ya buat tbc -.-

Azithromycin antibiotik buat gejala sedang berat untuk mengurangi peradangan," tulis Tirta.

"Asidosis laktat? Suatu kondisi ketika darah jadi asem. Karena kebanyakan asam laktat

Darimana tuh? Asam laktat dihasilkan ketika glukosa buat energi habis. Akhirnya pake cadangan lemak dipecah. Laktat ngumpul jadi asam

Ini kan sifatnya tanpa o2. Jadi ga ada hubungan ama covid."

Sementara soal vitamin c, Tirta bilang jika kalau pemakaiannya tidak terkontrol, hal tersebut bisa menjebol ginjal manusia.

"Vit c 1 g  perjam kata lois. Padahal dosis maximal yg ditrima tubuh cuma 2 gr / hari

Jebol ga tuh ginjal lu

-.- kalo lu percaya usul lois. Hadeh. Kasian ginjal lau."

Terakhir ia menegaskan kalau Covid-19 belum bisa disembuhkan lewat obat. Yang ada hanya obat penghambat aktivitas virus dan pengurangan gejala.

"Lu bahas obat covid? Sampe detik ini obat spesifik covid ga ada. Belum d temukan. Obat Yang diberikan semuanya pengurang gejala  dan menghambat aktivitas virus. Dan itupun hati2 ngasinya. Kalo otg dan gejala ringan fokusnya intake makanan bergizi," tandas Tirta.

Rekomendasi