ERA.id - Ketua DPD II Golkar Bone, Andi Fahsar Padjalangi, berharap Airlangga Hartarto bisa menjadikan salah satu dari dua tokoh asal Sulsel sebagai wakilnya, jika maju di pilpres 2024.
Siapa mereka? Adalah eks Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian saat ini, Syahrul Yasin Limpo. Keduanya banyak diisukan mewakili daerah Indonesia timur dan tengah.
“Tetapi kalau saya berharap, Cawapresnya Tokoh Sulsel. Siapa saja. Karena ada beberapa Tokoh Sulsel yang sudah punya nama secara nasional seperti Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian), dan Amran Sulaiman (mantan Menteri Pertanian),” tuturnya.
Mendengar hal ini, pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Sukri mengaku kalau kedua nama itu memang patut diperhitungkan untuk menjadi penerus Jusuf Kalla.
Apalagi, SYL dan Amran sudah mendapat perhatian dari orang nomor satu di Indonesia yakni Jokowi.
"Jadi pada dasarnya nama kedua tokoh ini sudah ada pada konteks politik nasional. Meski demikian tentu saja, secara objektif, kedua tokoh ini akan mencoba untuk merepresentasikan konteks luar pulau Jawa atau kawasan timur mengingat di pulau Jawa sendiri telah ada beberapa nama yang juga potensial untuk mengikuti Pilpres," kata Sukri. Jumat (30/7/2021).
Dalam konteks politik, SYL sebagai Mentan pada kabinet saat ini memiliki keuntungan karena tetap terlihat oleh masyarakat Indonesia melalui pelbagai kegiatanya.
"Hal ini tentu menjadi peluang SYL untuk dapat memperkuat posisinya. Adapun Amran Sulaiman, meski saat ini tidak berada dalam kabinet, sehingga tidak terlalu tampak pada permukaan politik, namun akses dan jaringan yang telah dibangunnya selama ini tentu dapat menjadi modal untuk menuju ke pilpres 2024," katanya.
Itu faktor politik, untuk faktor sosial, keduanya sama-sama tak bisa diragukan dari kemampuan relasi. Dari sana, mereka dianggap bisa mengisi kursi 02 Indonesia di masa depan.
"Untuk SYL sendiri, sebagai kader Nasdem, tentu posisinya sudah memberikan ruang untuk interaksi secara internal dengan partainya dan menjadi jalan untuk dapat berinteraksi dengan partai lain dengan membawa kepentingan-kepentingan partai asalnya."
"Sedangkan, Amran Sulaiman, dengan posisinya yang tidak merepresentasikan sebagai kader partai politik tertentu, maka terbuka jalan yang lebar untuk dapat berinteraksi dengan partai-partai politik, apalagi kepemilikan modal sosial ekonominya yang besar tentu akan menjadi daya tarik sendiri bagi partai politik untuk juga meliriknya," pungkasnya.