ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan baju adat Jawa saat memimpin upacara peringatan HUT RI yang ke-76. Namun ada sedikit perbedaan dengan baju adat Jawa yang dikenakan oleh Gibran kali ini.
Gibran mengenakan beskap berwarna biru dengan berpadu kain jarik sebagai bawahan. Namun beskap yang digunakan Gibran lebih mirip dengan jas yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu. Ternyata busana yang dia kenakan adalah baju adat Jawa model Langenharjan yang merupakan baju ciri khas dari Pura Mangkunegaran. Sementara Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengenakan baju adat dari Suku Rote Nusa Tenggara Timur.
Sebagai pembina upacara, Gibran memberikan amanat untuk tetap optimis di tengah pandemi COVID-19 kali ini. Sekaligus momen HUT RI yang ke-76 ini diharapkan bisa membangkitkan momen melawan pandemi.
"Kita sudah berperang selama setahun setengah melawan pandemi ini. Makanya sekarang menjadi momentum bagi kita untuk bangkit," katanya.
Dirinya berharap peringatan HUT RI yang ke-76 ini bisa menjadi titik tolak percepatan pemulihan ekonomi, kesehatan dan sosial masyarakat. Dirinya juga berharap warga Solo bisa cepat bangkit dari pandemi.
"Kita berupaya ekonomi cepat bangkit, makanya vaksinasi kita kejar untuk terciptanya herd immunity," katanya.
Ia berharap semua pihak tetap bersemangat dan berjuang guna menurunkan kasus aktif COVID-19 dan menurunkan angka kematian. Selain itu Pemkot Solo juga fokus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Momen hari kemerdekaan ini bisa menjadi momen yang baik. Meski saat ini Solo masih level 4 namun tingkat kesembuhan sudah naik, angka kasus terkonfirmasi sudah turun drastis dan BOR juga sudah turun," katanya.
Peringatan HUT RI yang ke -76 di Kota Solo dipusatkan di Balai Kota Solo dengan dihadiri peserta terbatas. Upacara dilaksanakan pukul 08.00 WIB dengan diikuti ASN Pemkot Solo, TNI dan dihadiri Muspida Kota Solo.