Cak Imin: Kebijakan Kesehatan Indonesia Compang-camping, Tak Berdaya Atasi COVID-19

| 19 Aug 2021 15:47
Cak Imin: Kebijakan Kesehatan Indonesia Compang-camping, Tak Berdaya Atasi COVID-19
Muhaimin Iskandar (Dok. PKB

ERA.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut, pandemi COVID-19 memperlihatkan penanganan kesehatan di Indonesia compang camping. Dia juga mengatakan, masih ada politik kesehatan yang diskriminatif.

Hal itu disampaikan Muhaimin atau yang akrab disapa Cak Imin dalam pidato kebangsaan ketua umum partai politik yang digelar CSIS Indonesia secara daring, Kamis (19/8/2021).

"Kita tahu persis, Kementerian Kesehatan dan semua kebijakan kesehatan kita compang camping. Ternyata politik kesehatan kita masih benar-benar diskriminatif," ujar Cak Imin.

Cak Imin menjelaskan, politik kesehatan diskriminatif yang dia maksud antara lain seperti informasi kesehatan hingga akses kesehatan yang berkelas-kelas. Kenyataan itu, kata dia, membuat Indonesia tak berdaya saat pandemi melanda.

"Ternyata politik kesehatan kita masih ya benar-benar diskriminatif. Bukan dalam artinya pembedaan negatif. Tapi betul berkelas-kelas, aksesnya berkelas-kelas, informasinya berkelas-kelas. Kita tidak benar-benar berdaya mengatasi keadaan ini," katanya.

Oleh karena itu, Cak Imin mendorong perlu adanya perbaikian politik kesehatan. Dia menilai, pandemi COVID-19 ini ada himaknya supaya pemerintah bisa memperbaiki tata kelola politik kesehatan sehingga pembangunan kesehatan mampu menghadapi tantangan ke depannya.

"Ini tak ada jalan lain selain mereview dan memperbaiki seluruh tata kelola politik kesehatan kita. Sehingga kita bisa membangun pembangunan kesehatan yang benar-benar sesuai dengan sulitnya tantangan di masa yang akan datang," kata Cak Imin.

Meski begitu, Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, saat ini pemerintah berada di jalur yang benar dalam upaya memperbaiki sistem kesehatan. Walaupun usaha itu belum dilakukan secara maksimal, namun patut untuk diapresiasi.

"Kita sangat-sangat bersyukur pemerintah melakukan upaya perbaikan mencoba cara kerja baru dari bagian langkah-langkah itu. Meski belum optimal tapi patut kita hargai langkah-langkah yang memang menunjukkan keinginan terus berubah mengaudit kapasitas dan kemampuan di bidang kesehatan ini," pungkasnya.

Rekomendasi