ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan TNI-Polri siap mengamankan jalannnya Presidensi G20 di Indonesia. Acara itu rencananya digelar pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Mahfud menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi atas munculnya ancaman dalam bentuk apapun yang dapat merusak citra dan kehormatan bangsa Indonesia selama gelaran Presidensi G20.
"TNI-Polri sudah kami siapkan untuk mengamankan presidensi G20 serta sudah bertekad untuk tidak memberikan toleransi atas munculnya ancaman dalam bentuk apapun yang dapat merusak citra dan kehormatan bangsa," kata Mahfud seperti dikutip dari kanal YouTube Kemkominfo TV pada Rabu (15/9/2021).
Adapun prosedur yang dilakukan dalam pengamanan nantinya akan merujuk pada standar yang sudah ditetapkan dan penegasan dari Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN).
"Karena ini menyangkut martabat negara, akan kami lakukan dengan serius dan penuh kewaspadaan. Di lapangan akan kami tetap lakukan dengan tegas namun ramah," ujar Mahfud
Mahfud mengatakan, selama ini Indonesia selalu sukses dalam menyelenggarakan kegiatan bertaraf internasional. Selain itu, acara yang disiapkan pun selalu meriah dan mengesankan.
Oleh karenanya, gelaran Presidensi G20 ini penting karena penyelenggaraan kegiatan ini akan menentukan citra dan kehormatan, serta reputasi bangsa di mata internasional.
"Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat Indonesia berpartisipasi aktif untuk menyukseskan G20 tahun 2022. Sehingga para tamu negara dan delegasi dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan nyaman. Jadi bukan hanya aman, tapi juga nyaman," kata Mahfud.
Lebih lanjut, sejumlah persiapan kini tengah dilakukan pemerintah, mulai dari logistik dan infrastruktur seperti penyiapan standar layanan acara, protokoler, hingga venue bagi rangkaian acara Presidensi termasuk KTT G20 yang rencananya akan diselenggarakan di Bali.
Dia juga memastikan kegiatan ini akan aman dari penularan Covid-19. Apalagi, nantinya akan dilakukan asesmen pandemi dengan acuan dua bulan sebelumnya dan capaian vaksinasi di wilayah pelaksanaan Presidensi G20 harus mencapai 80 persen.
Tak hanya itu, nantinya akan disiapkan sistem aplikasi untuk pelacakan dan pengecekan demi mengontrol penyebaran Covid-19 di tengah pandemi saat ini.
Sebelum menutup pernyataannya, Mahfud mengatakan kementeriannya akan menjadi penanggung jawab pada bidang dukungan penyelenggaraan sesuai dengan Keppres Nomor 12 Tahun 2021.
"Sekretariat ini antara lain menjadi penghubung dan membantu panitia nasional berkomunikasi dengan sesama anggota panitia nasional maupun pihak lain mengkoordinasikan pelaksanaan KTT G20 dan program side event dengan kementerian dan lembaga terkait," katanya.
Untuk diketahui, serah terima Presidensi G20 2022 kepada Indonesia sebagai tuan rumah akan dilakukan pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2021 di Roma, Itali pada 30-31 Oktober 2021.
Presidensi G20 di Indonesia nanti akan terdiri dari KTT, pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa, pertemuan tingkat deputi, pertemuan tingkat working group, pertemuan tingkat engagement group, program side events, dan program Road to G20 Indonesia 2022.