ERA.id - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman B. Ponto menyebut, terpilihnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI lantaran Presiden Joko Widodo memang senang memilih orang yang sudah dikenalnya.
"Ketika memilih yang dicari yang lebih dikenal, ada chemistry. Kalau kapabilitas, sama semua," kata Ponto seperti dikutip dari kanal YouTube medcom id pada Senin (8/11/2021).
Ponto lantas mencontohkan terpilihnya Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri dan juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kedua nama tersebut mendapat jabatan karena sudah dikenal oleh Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Menurut Ponto, hal itu merupakan tipikal Jokowi saat memilih sosok pimpinan TNI-Polri.
"Lihat aja Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), panglima sekarang, itu adalah sudah pernah ketemu semua di Solo sana," katanya.
Meski begitu, Ponto tak mempermasalahkan terpilihnya Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI, meskipun masa baktinya hanya 13 bulan. Dia meyakini Andika mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Selain itu, menurut Ponto, Jokowi juga dianggap memiliki waktu lebih untuk melihat calon panglima TNI selanjutnya. Dia menyarankan kepada seluruh kepala staf angkatan membangun ikatan dengan Kepala Negara.
"Dalam satu tahun ini, kedua ini, laut dan udara ini harus bisa memperlihatkan bisa ndak membangun chemistry. Kalau chemistry tidak terbangun bisa saja kembali ke darat lagi atau ke udara lagi," ujarnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengirimkan Surat Presiden (Surpres) yang berisi calon tunggal Panglima TNI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa. Surpres Nomor R-50/Pres/10/2021 itu diantar langsung Mensesneg Pratikno kepada Pimpinan DPR pada Rabu (3/11).
Pada Sabtu (6/11), Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test calon Panglima TNI selama tiga jam. Kemudian dilanjutka dengan rapat internal Komisi I DPR RI.
Kesimpulan hasil rapat internal Komisi I DPR RI yaitu menyetujui Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, dan menyetujui pemberhentian Marsekal Hadi Tjahjanto dari jabatan Panglima TNI.
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat membacakan kesimpulan rapat.