Wujudkan Akselerasi Transformasi Digital, Menkominfo Akui Punya Tugas Besar

| 11 Jan 2022 22:03
Wujudkan Akselerasi Transformasi Digital, Menkominfo Akui Punya Tugas Besar
Johnny G Plate (Dok. kominfo.go.id)

ERA.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan momentum perayaan Natal kali ini menjadi salah satu tolok ukur atas solidaritas dan kerekatan sosial agar mampu menghadapi tantangan dan tekanan di berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam mewujudkan akselerasi transformasi digital nasional.

“Walaupun pandemi Covid-19 sendiri ada tantangan yang mencemaskan, yang menggetarkan kita semuanya. Tapi ada sisi lain dari pandemi Covid-19, yaitu harapan besar akselerasi transformasi digital untuk memudahkan kehidupan manusia di muka bumi, secara khusus di Indonesia,” ujarnya dalam Perayaan Natal bersama Kementerian Kominfo RI yang berlangsung secara hibrida, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (11/01/2022).

Mengenai akselerasi transformasi digital, menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo mempunyai tugas besar sebagai enabler membangun dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang memadai untuk memperkecil disparitas digital.

“Tugas kita memungkinkan migrasinya aktifitas masyarakat dari ruang fisik ke ruang digital, memungkinkan migrasinya kegiatan masyarakat dari physical space ke digital space. Penyelenggaraan berbagai agenda nasional maupun komunitas secara virtual maupun hibrida, perlu dimaknai sebagai bukti bahwa kita sebagai bangsa memiliki kemampuan beradaptasi dan memiliki kemampuan untuk mengatur arah baru di tengah situasi yang menantang saat ini,” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menetapkan tema Natal Tahun 2021 adalah Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan. Menurut Menteri Johnny, tema tersebut relevan untuk membangun perdamaian dan menciptakan kehidupan yang harmonis.

“Yang menjadi tema Natal kita kali ini juga membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis diantara umat beragama, sesama anak-anak manusia, putra-putra Allah di dunia ini di seluruh muka bumi,” ujarnya.

Menurut Menteri Johnny, tema Natal Nasional yang juga menjadi tema dalam perayaan Natal Kementerian Kominfo itu bersumber dari Alkitab Surat 1 Petrus Pasal 1 ayat 22.

“Surat 1 Rasul Petrus ini ditulis untuk jemaat Kristiani di Asia kecil saat itu, surat itu berisi nasihat tentang hidup praktis yang sesuai dengan iman Kristiani dan cara jemaat menghadapi cobaan dan penderitaan,” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan otoritas gereja memilih Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan sebagai tema Natal agar umat Kristiani kembali pada hakikat panggilan yang sesungguhnya, yaitu menyelamatkan dunia melalui gerakan menjaga persatuan dan kesatuan atas dasar persaudaraan umat manusia yang sejati.

“Itulah kira-kira faktanya, tema tersebut sangat relevan tentunya dengan situasi bangsa yang otentik dengan keberagaman dan kemajemukan. Tadi Pak Pendeta mengelaborasinya secara dalam, persaudaraan merupakan tema universal yang dapat merekatkan hati orang-orang beriman untuk menjaga kerukunan, menjaga kedamaian, menjaga atau menjadikan kesejahteraan bagi masyarakat, bagi bangsa, dan bagi negara,” paparnya.

Bahkan, menurut Menteri Johnny, Presiden Joko Widodo saat perayaan Natal Nasional juga mengajak seluruh masyarakat untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. “Jadi sekarang tambah lombanya, lomba kebaikan, menggaungkan solidaritas dan kegotongroyongan nasional, menggerakkan naluri-naluri persaudaraan dan bekerja untuk aksi kemanusiaan di seluruh wilayah tanah air kita,” tandasnya.

Menkominfo menyatakan, prinsip solidaritas dan subsidiaritas harus terus diwujudkan bersama-sama dalam bingkai keberagaman bangsa. Dua prinsip itu yang juga sangat relevan dengan tema Natal Nasional mengingatkan penandatanganan sebuah dokumen antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed el-Tayeb.

“Kita sama-sama tahu “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together,” (Dokumen tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Bersama). Dokumen ini ditandatangani oleh Bapak Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb pada 4 Februari 2019 yang lalu,” ujarnya.

Menurut Menteri Johnny, dokumen Abu Dhabi tersebut menjadi roadmap atau peta jalan yang berharga untuk menumbuhkan semangat persaudaraan sebagaimana yang tercermin pada tema Natal 2021.

“Perayaan kelahiran Yesus Kristus mendorong kita untuk selalu mengembangkan semangat kasih persaudaraan yang tulus, sekali lagi yang tulus dan ikhlas, sekali lagi dan ikhlas melalui tindakan bela rasa, juga memberikan kita kekuatan untuk menemukan cara yang baik dan cara-cara yang kreatif untuk mewartakan keadilan dan membawa damai sejati,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo mengajak seluruh umat Kristiani untuk memberikan makna yang makin konkret dari perayaan Natal dengan menjadi duta-duta cinta kasih di tengah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Semoga semangat Natal menginspirasi gerakan-gerakan sepanjang sejarah bangsa Indonesia untuk terus membangun persaudaraan, membangun kepedulian, membangun solidaritas sosial, terutama bagi sesama saudara-saudari yang rentan dan terpinggirkan,” tandasnya.

Mengutip pepatah Ubi Caritas et Amor Deus Ibi Est (Dimana ada cinta dan kasih disana Allah hadir), Menteri Johnny juga mengajak umat Kristiani khususnya di Kementerian Kominfo untuk mewujudkan cinta kasih Tuhan demi kemajuan Indonesia.

“Sekali lagi selamat Natal dan bahagia tahun baru bagi segenap umat Kristiani, secara khusus bagi keluarga besar Kominfo di seluruh wilayah tanah air termasuk di Balmon (Balai Monitoring) yang tersebar di seluruh wilayah nusantara kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua, Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” imbuhnya.

Rekomendasi