Dianggap "Nantangin", Komisi VII DPR RI Usir Dirut Krakatau Steel dari Ruang Rapat

| 15 Feb 2022 15:34
Dianggap
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Komisi VII DPR RI mengusir Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Salim dari ruang rapat.

Hal itu terjadi di tengah-tengah Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Krakatau Steel, dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian pada Senin (14/2).

Aksi pengusiran itu bermula ketika Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi mengaku bingung dengan penjelasan Krakatau Steel terkait blast furnace.

Sebab, di satu sisi ingin menghentikan operasi pabrik blast furnace, namun di sisi lain ingin memperkuat produksi dalam negeri.

"Unik ini, gimana pabrik untuk blast furnace ini dihentikan tapi di satu sisi ingin memperkuat produksi dalam negeri. Ini jangan maling teriak maling, jangan kita bermain pura-pura enggak ikut bermain," kata Bambang dikutip dari kanal YouTube Komisi VII DPR RI Channel, Selasa (15/2/2022).

"Maksudnya maling gimana, pak?" tanya Silmy.

Bambang kembali mengulangi pernyataannya yang merasa aneh karena ada semangat untuk memperkuat industri namun di sisi lain pabriknya dihentikan. Dia juga menyinggung lalu menyinggung sebuah kasus yang bergulir di Polda Metro Jaya yang melibatkan salah satu anggota Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), organisasi yang dipimpin Silmy.

Saat itu, Silmy kembali memotong omongan Bambang. Silmy menegaskan kehadirannya ini sebagai Dirut Krakatau Steel bukan sebagai Ketua IISIA.

Merasa kesal omongannya terus dipotong, Bambang kemudian meneggur Silmy yang dianggap tidak bisa menghormati jalannya rapat. Dia juga mempersilahkan Silmy keluar jika masih tidak bisa menjaga sikap.

"Hormati persidangan ini, ada teknis persidangan, kok kayaknya Anda enggak pernah menghargai komisi. Kalau sekiranya Anda enggak bisa ngomong di sini, Anda keluar," kata Bambang.

Ditegur seperti itu, Silmy kemudian menjawab bersedia untuk keluar dari ruang rapat.

"Baik, kalau memang harus keluar kita keluar," ujar Silmy.

Mendengar jawaban Silmy, anggota Komisi VII DPR RI sepakat untuk mengusir Silmy dari ruang rapat. Mereka menganggap, pertanyaan Silmy seperti menantang.

"Sudah pimpinan, saya pikir dihentikan saja, ini sudah menantang ruang ini, ruangan ini yang ditantang sama dia," kata seorang anggota.

Silmy sempat berupaya meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud menantang Komisi VII DPR, tetapi para anggota dewan tetap memintanya untuk keluar.

"Anda sudah menjawab bahwa Anda ingin keluar, silakan keluar," tegas Bambang

Setelah debat mengenai pengusiran Silmy berakhir, rapat dilanjutkan dengan presentasi oleh Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier.

Tags : dpr
Rekomendasi