ERA.id - Ahli hukum tata negara Yusri Ihza Mahendra menanggapi polemik Surat Edaran Pengeras Suara untuk masjid dan musala. Menurutnya, daripada sibuk mengurusi hal tersebut, sebaiknya menteri agama menangani masalah seperti adanya ancaman dakwah yang dialami Muhammadiyah.
"Daripada sibuk ngurusi suara azan dan membanding-bandingkannya dengan gonggongan anjing, yang malah bikin masalah tambah runyam," cuit Yusril lewat akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, dikutip Selasa (1/3/2022).
Ia menilai menata dan mendorong kehidupan beragama yang tenang, aman dan damai di tengah kemajemukan, adalah tugas utama Kementerian Agama. Karena itu, Menteri Agama seyogianya dapat mengajak semua umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati perbedaan.
"Segala ucapan yang dilontarkan harus hati-hati, halus dan menjunjung tinggi sopan-santun serta budi bahasa. Ucapan-ucapan yang menyejukkanlah yang dinanti-nanti umat semua agama dari Menteri Agama. Setiap kebijakan yang akan diambil juga perlu direnungkan dalam-dalam segala dampaknya," kata Yusril.
Ia berharap, Menteri Agama menjaga lisan, menjaga ucapan agar tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat. Sebab sudah terlalu banyak masalah dihadapi bangsa dan negara ini.
"Jangan ditambahi lagi dengan masalah baru yang berawal dari ucapan dan kata-kata. Bersikap bijaklah!" kata Yusril.