Harga Minyak Goreng Mahal, Pengamat: Pemerintah Jokowi Lemah Kontrol, Pengusaha Tak Mau Rugi

| 17 Mar 2022 21:03
Harga Minyak Goreng Mahal, Pengamat: Pemerintah Jokowi Lemah Kontrol, Pengusaha Tak Mau Rugi
Minyak Goreng (Antara)

ERA.id - Kebijakan penghapusan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Rp14 ribu/liter menjadi pro kontra di masyarakat. Terkait hal ini Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan menilai kontrol pemerintah terhadap persoalan minyak goreng ini lemah.

Sebab saat ini pemerintah tidak bisa mengontrol produsen minyak goreng untuk memenuhi domestic market obligation (DMO). Menurutnya pengusaha tidak mau merugi secara logika bisnis.

”Kalau harganya HET terus, pengusaha mengurangi pasokan. Mereka tidak mau rugi dalam logika bisnis. Sehingga saat sudah tidak ada HET, mereka bersedia memenuhi pasokan dalam negeri,” katanya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).

Menurutnya kondisi ini menunjukkan lemahnya kemampuan pemerintahan Jokowi dalam mengelola kebijakan DMO. Menurutnya situasi yang sama juga terjadi pada komoditas daging sapi. Saat ini harga daging sapi naik lantaran Australia mengurangi jumlah ekspornya. Sementara permintaan daging sapi dalam negeri tetap, namun suplainya menurun.

”Ini sama dengan DMO. Sekarang faktanya supply daging sapi internasional dari Australia juga mengalami pengurangan. Kebijakan ini diambil karena pelaku industri memaksa pemerintah melepas kebijakan DMO,” ucapnya.

Menurutnya para produsen minyak goreng dalam negeri tidak mau ada kebijakan insentif. Sebab rata-rata yang menguasai produksi dan distribusinya adalah kalangan konglomerat yang memiliki sumber daya lengkap dan memiliki akses atas kemampuan untuk mengendalikan produksi dan distribusi.

”Sehingga pemerintah akhirnya melepas HET minyak goreng, mereka menyamakan dengan harga secara global. Jadi bisa dibilang kebijakan HET selama ini sebenarnya tidak bermanfaat, sebab produsen dalam negeri lebih memilih menjual minyaknya ke pasar global,” ucapnya.

Dengan penghapusan HET ini maka harga minyak goreng dalam negeri sama dengan harga pasaran global. Sehingga para pengusaha akan sama saja, menjual di dalam ataupun luar negeri.

”Sudah pasti pasokannya melimpah karena harganya tidak ada bedanya dengan harga global. Kalau subsidi terus pemerintah tidak punya dana, makanya kebijakan HET dicabut,” katanya.

Kami juga pernah menulis soal Sekjen PAN Komentari Komplain Kursi DPR Saleh Daulay: Minyak Goreng Lebih Penting Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

 

Tags : minyak goreng
Rekomendasi