Kehadirannya di G20 Bali Diprotes Negara Barat, DPR Malah Berharap Putin Bisa Hadir: Untuk Cari Solusi Damai

| 25 Mar 2022 18:04
Kehadirannya di G20 Bali Diprotes Negara Barat, DPR Malah Berharap Putin Bisa Hadir: Untuk Cari Solusi Damai
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Antara)

ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) di Bali, Indonesia. Kabar itu pun berbuntut pada kecaman sejumlah pihak, khususnya negara barat.

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar justru berharap kehadirian Putin di G20 bali dapat menjadi solusi atas situasi perang antara Rusia dan Ukraina. 

"Diharapkan kedatangan Putin itu menjadi sarana untuk mencari solusi damai," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Terkait keputusan pemerintah setelah munculnya banyak kecaman dari negara barat atas rencana kehadirian Putin di G20 Bali, Muhaimin mengaku belum mengetahuinya. 

Namun, dia berharap pemerintah tidak membatalkan kedatangan Putin ke forum internasional yang digelar di Indonesia.

Seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan momentum G20 untuk berbicara dengan Putin menyakut permasalahan antara Rusia dan Ukraina. Kalaupun pada akhirnya Putin tak jadi datang, G20 tetap bisa dijadikan wadah untuk menggalang solidaritas dunia agar perang segera berakhir.

"Mestinya Bu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) dan Pak Presiden (Joko Widodo) mengharapkan Putin datang. (G20) adalah forum untuk meminta bicara langsung dengan Putin," kata Muhaimin.

"Kalau Putin tidak datang, kita gunakan G20 untuk solidaritas dunia untuk menghentikan perang," imbuhnya.

Sebelumnya, rencana kehadiran putin ke Indonesia dalam pertemuan G20 dikecam oleh negara barat.

Salah satunya oleh PM Australia. Dia mengaku keberatan jika harus duduk satu meja bersama Putin. Selain itu, AS juga meminta agar Putin dikeluarkan dari keanggotaan G20.

Sementara Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva meminta Indonesia tak menyerah terhadap tekanan dari negara barat. Sebab akan menjadi kemunduran  bagi G20, yang dibentuk untuk merespons situasi dan tantangan ekonomi dunia.

“Tentunya jika Rusia dikeluarkan dari forum semacam ini, langkah itu tak akan memperbaiki, tak membantu perbaikan situasi ekonomi, bahkan sebaliknya tanpa Rusia ini akan sulit,” ujarnya dikutip dari Antara pada Rabu (23/03/2022).

Kami juga pernah menulis soal PM Australia Protes Soal Rencana Putin Hadir di G20 Bali, Indonesia: Kita Negara Berdaulat Kamu bisa baca di sini.

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi