ERA.id - Dalam beberapa tahun terakhir, produsen mobil telah meminta atau merekomendasikan bahan bakar minyak (BBM) dengan tingkat oktan tinggi. Memangnya, apa itu oktan? Yuk cari jawabannya.
Terdapat perbedaan harga antara BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah, sehingga semakin banyak orang yang penasaran apa itu oktan dan apa arti angka oktan pada BBM yang dijual.
Apa Itu Oktan? Dan Apa Fungsinya?
Dilansir dari laman resmi U.S. Energy Information Administration, peringkat oktan adalah ukuran stabilitas bahan bakar. Peringkat ini didasarkan pada tekanan di mana bahan bakar akan terbakar secara spontan (menyala otomatis).
Angka oktan sebenarnya adalah rata-rata sederhana dari dua metode penilaian oktan yang berbeda yaitu peringkat oktan motor (MOR) dan peringkat oktan penelitian (RON).
Faktanya, semakin tinggi angka oktan, semakin stabil bahan bakar. SPBU ritel di Indonesia sendiri menjual tiga kelas utama bensin berdasarkan tingkat oktan:
● Regular (bahan bakar oktan rendah – umumnya 87)
● Kelas menengah (bahan bakar oktan kisaran menengah–umumnya 89–90)
● Premium (bahan bakar oktan tertinggi–umumnya 91–94)
Meskipun demikian, beberapa perusahaan memiliki nama yang berbeda untuk kelas BBM tersebut, seperti tanpa timbal, super, atau super premium, tetapi semuanya mengacu pada peringkat oktan.
Secara kimia, dari 18 isomer oktan normal (C8H18), oktana mendapatkan namanya dari senyawa 2,2,4-Trimethylpentane, yang sangat tahan terhadap penyalaan otomatis. Iso-oktana ini telah diberi nilai referensi 100 untuk tujuan pengujian.
Perlu diketahui, Molekul normal heptana (C7H16) yang sangat tidak stabil adalah bahan bakar referensi oktan 0.
Bagaimana tingkat oktan dapat mempengaruhi kendaraan?
Mesin dirancang untuk membakar bahan bakar dalam pembakaran yang terkontrol. Nyala api dimulai dari busi dan membakar seluruh silinder sampai semua bahan bakar di dalam silinder terbakar.
Sebagai perbandingan, pembakaran spontan (juga disebut penyalaan otomatis, detonasi, atau ketukan) terjadi ketika kenaikan suhu dan tekanan dari pembakaran utama menyebabkan bahan bakar yang tidak terbakar menyala.
Kemudian, pembakaran sekunder yang tidak terkendali ini menyebabkan tekanan di dalam silinder melonjak dan menyebabkan terjadinya ketukan.
Selanjutnya, persaingan antara pembakaran yang disengaja (terkendali) dan tidak disengaja (spontan) menyebabkan energi dari bahan bakar yang terbakar menyebar tidak merata.
Pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan kerusakan dan memberikan tekanan tinggi pada piston mesin sebelum memasuki langkah tenaga (bagian dari siklus ketika gerakan piston menghasilkan tenaga).
Sebelum pengapian dengan komputer belum banyak digunakan, ketukan ini sering terjadi dan dapat menyebabkan kerusakan mesin yang signifikan.
Menariknya kebanyakan mesin modern memiliki sensor untuk mendeteksi ketukan. Saat terdeteksi, komputer menunda percikan awal, hal tersebut yang menyebabkan pembakaran terkontrol terjadi pada titik saat kompresi tidak mencapai titik tertinggi. Meskipun dapat menghilangkan ketukan, ini dapat menyebabkan mesin bekerja kurang efisien.
Selain itu terdapat kondisi serupa yang tidak diinginkan disebut pra-penyalaan, yaitu ketika bahan bakar menyala sendiri sebelum percikan menyalakannya. Komputer mesin modern meminimalkan kondisi ini dengan mengontrol waktu katup dan injeksi bahan bakar; namun, mekanisme kontrol ini juga dapat disertai dengan efisiensi bahan bakar atau penalti emisi.
Selain pertanyaan apa itu oktan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…