ERA.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menerapkan sistem face recognition untuk memudahkan pelayanan penumpang kereta jarak jauh. Dengan adanya inovasi tersebut, penumpang tidak perlu repot menunjukkan dokumen seperti tiket fisik, e-boarding pass, KTP maupun vaksinasi. Lantas apa itu face recognition dan bagaimana cara kerjanya?
Meski memudahkan saat proses boarding pass, namun ada penumpang yang mengeluhkan penggunaan face recognition atau pengenalan wajah. Seorang penumpang kereta daerah Bandung menilai sistem face recognition mengganggu privasi serta mempertanyakan jaminan keamanannya.
Pihak KAI pun buka dan mengatakan bahwa fasilitas face recognition dipastikan aman dalam menjaga data penggunanya, sehingga tidak perlu khawatir. Bagi Anda yang kerap melakukan perjalanan menggunakan kereta, sebaiknya mengenal apa itu face recognition.
Apa Itu Face Recognition?
Face recognition merupakan teknologi yang digunakan untuk mengenali dan memverifikasi identitas seseorang dari wajahnya. Sistem ini adalah bentuk dari biometri, yakni penggunaan data biologis untuk tujuan tertentu yang dalam hal ini guna mengenali identitas penumpang kereta.
Dilansir dari laman resmi KAI, face recognition adalah bentuk fasilitas layanan saat pemeriksaan tiket penumpang yang dilengkapi dengan kamera pemindai wajah untuk mengidentifikasi dan pengenalan identitas penumpang untuk mencocokan data.
Penyediaan fasilitas face recognition bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat penumpang dalam proses boarding pass di stasiun. Apabila melakukan secara manual, penumpang harus menunjukkan beberapa dokumen, seperti tiket fisik, e-boarding, hingga KTP. Namun dengan memakai face recognition, penumpang tidak perlu mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut karena tinggal melakukan proses pemindaian wajah.
Cara menggunakan face recognition cukup mudah, yakni penumpang hanya perlu mengakses aplikasi ‘Access by KAI’. Terlebih dahulu penumpang harus melakukan pendaftaran layanan face recognition, yang prosesnya tidak dapat diwakili.
Nantinya di stasiun, penumpang tinggal menuju ke fasilitas face recognition boarding gate untuk melakukan pemindaian wajah. Caranya dengan mengarahkan wajah ke kamera pemindai, kemudian jika data hasil pindai sudah sesuai maka gate akan otomatis terbuka.
Cara Kerja Face Recognition
Dalam proses verifikasi wajah, face recognition bekerja dengan cara mengambil atau merekam video wajah penumpang kereta. Alat ini kemudian mengidentifikasi wajah seseorang dengan mendeteksi bentuk mata, bibir, hidung, dan lainnya.
Berikut ini urutan proses face recognition yang digunakan oleh KAI untuk memudahkan proses boarding pass:
- Perekaman: Sistem face recognition akan memperoleh gambar atau video dari wajah seseorang yang biasanya menggunakan kamera.
- Deteksi Wajah: Sistem tersebut akan mencari wajah dalam gambar untuk menentukan posisi dan ukuran wajah dalam bingkai perekaman.
- Ekstraksi Fitur: berbagai elemen pada wajah akan dideteksi, seperti jarak antara mata, bentuk hidung, bibir, dan lainnya.
- Pembuatan Vector Wajah: Elemen-elemen atau fitur tersebut akan diubah menjadi representasi matematis yang disebut dengan vector wajah.
- Perbandingan: Sistem bakal membandingkan vector wajah dari wajah yang diambil dalam database yang tersimpan untuk mengenali dan memverifikasi seseorang. Database yang digunakan biasanya berupa KTP, passport, kartu identitas lainnya.
Dimana Face Recognition Diterapkan?
Fasilitas face recognition telah digunakan di beberapa stasiun kereta di sejumlah daerah di Indonesia. Penumpang bisa memanfaatkan fasilitas tersebut di sejumlah stasiun berikut ini:
- Stasiun Gambir
- Stasiun Bandung
- Stasiun Yogyakarta
- Stasiun Solo Balapan
- Stasiun Surabaya Gubeng
- Stasiun Surabaya Pasar Turi
- Stasiun Malang
- Stasiun Cirebon
- Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng
Demikianlah ulasan mengenai apa itu face recognition yang digunakan oleh PT KAI sebagai inovasi pelayanan perjalanan kereta jarak jauh. Di tengah perbincangan face recognition dianggap mengganggu privasi, KAI menjamin keamanan data penumpang yang menggunakan fasilitas tersebut. Selain itu, penumpang yang tidak ingin menggunakan fasilitas tersebut tetap bisa melakukan proses boarding secara manual.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…