Di Wonosobo, Cuma Ada 1 Pasein Covid-19

| 03 Aug 2020 09:53
Di Wonosobo, Cuma Ada 1 Pasein Covid-19
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo, dr Muhammad Riyatno (Foto via Pemkab Wonosobo)

ERA.id - Dilansir dari situs resmi Pemkab Wonosobo, jumlah kasus positif Covid-19 di kabupaten itu bertambah satu orang per Jumat (31/7/2020). Pasien tersebut hasil konfirmasi tes usap (swab test) terhadap suspek asal Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono. 

Kini, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di di Wonosobo menjadi 85 orang. Yang menggembirakan, 84 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Situs ini memberitakan, Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo, dr Muhammad Riyatno menyebut pasien tersebut sedang menjalani perawatan di RSUD Setjonegoro, dan dalam kondisi baik. Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo menyatakan, penambahan kasus positif tersebut menunjukkan, ancaman penularan virus corona masih belum berakhir. Sekda Andang meminta perhatian jajarannya untuk terus berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Disiplinkan seluruh jajaran untuk tetap menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, serta social distancing (menjaga jarak sosial) selama beraktivitas di masing-masing instansi," kata Andang saat dihubungi.

Para ASN juga diminta untuk berperan aktif mengedukasi masyarakat, agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mereka juga diimbau agar mengaktifkan, dan menggiatkan kembali pemantauan terhadap warga di tempat tinggal masing-masing, baik yang datang dari maupun yang pergi ke wilayah terjangkit alias zona merah, agar memeriksakan kesehatannya, dan melakukan isolasi mandiri.

"Untuk para camat di wilayah, saya juga minta agar mengaktifkan kembali satuan tugas Covid-19 mulai dari RT/RW, dusun sampai desa dan kelurahan demi menghindari penyebaran virus corona ini agar tak terus meluas,” tandasnya.

Kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 di Kabupaten Wonosobo, menurut Sekda masih urgen untuk terus disosialisasikan melalui berbagai media, mengingat pertambahan kasus juga terus terjadi, di tingkat Provinsi Jawa Tengah, maupun nasional. Mobilisasi warga antardaerah, diakui Andang, juga selayaknya tetap diawasi secara ketat, khususnya melalui pengawasan di titik-titik perbatasan antarwilayah. Sehingga potensi penyebaran virus bisa terus diminimalkan.

Rekomendasi