Lebih dari 1.000 Orang Sembuh COVID-19 di Klaster Secapa AD

| 03 Aug 2020 19:35
Lebih dari 1.000 Orang Sembuh COVID-19 di Klaster Secapa AD
Siswa Secapa AD (Dok. Dispenad)

ERA.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan lebih dari 1.000 orang klaster sekolah calon perwira (Secapa) TNI AD dinyatakan sembuh dari COVID-19. Hasil itu berdasarkan test usap (swab) terakhir yang dilakukan Kesehatan Kodam (Kesdam) Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi, mereka sudah bertugas kembali. 

Menurut Ridwan hal itu merupakan laporan terakhir yang diterima dari Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi. Sementara sisanya yaitu 200-an orang masih melakukan karantina mandiri.

“Akibatnya (dampaknya) angka kesembuhan Jawa Barat sekarang lebih tinggi dibanding yang positif aktif. Yang sembuhnya 3.992, sementara yang aktif hanya 2.435 orang. Bahwa jumlah yang sembuh di Jawa Barat, sudah jauh lebih tinggi dibandingkan yang sakit,” ujar Ridwan dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Senin (3/8/2020).

Kang Emil mengatakan untuk angka reproduksi COVID-19 dalam sepekan terakhir di Jawa Barat mencapai di angka 1,05. Artinya sebut Ridwan, kewaspadaan harus ditingkatkan salah satunya dengan terus melaksanakan tes COVID-19 secara masif.

Saat ini pelaksanaan tes COVID-19 secara masif, dilakukan diseluruh perkantoran dan lokasi kerumunan massa yang berada didalam ruangan.

“Tujuannya untuk menekan angka reproduksi COVID-19 di bawah satu. Diperkantoran apalagi di dalam ruangan, potensi paparan virus ini sangat tinggi. Apalagi di ruangan ber-AC, untuk itu setiap ruangan perkantoran yang memiliki jendela agar membukanya agar sirkulasi udara dapat masuk,” ucap Ridwan.

Ia juga meminta jika kegiatan perkantoran dapat dilakukan di ruangan terbuka sangat dianjurkan. Hal serupa dapat dilakukan kepada warga Jawa Barat yang hendak menggelar resepsi pernikahan.

Karena berdasarkan hasil tes masif selama sepekan terakhir, telah ditemukan paparan COVID-19 di area Kantor Gubernur Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. 

“Belum tentu paparan COVID-19 ini terjadi di perkantoran tersebut. Bisa saja ada staf atau karyawan yang terpapar dari luar. Karena melakukan kegiatan tidak terkontrol usai bekerja,” jelas Ridwan. 

Jika ini terus terjadi maka antisipasinya pilihan work from home dapat direkomendasikan kembali oleh pemerintah. Ridwan mengingatkan kepada seluruh kelompok masyarakat agar terus waspada terhadap paparan COVID-19.

Rekomendasi