Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari? Mari Merunut Sejarah Era Romawi Kuno

| 02 Feb 2023 20:38
Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari? Mari Merunut Sejarah Era Romawi Kuno
Kenapa bulan februari hanya 28 hari (Unsplash)

ERA.id - Bulan kedua di tahun ini, Februari, secara matematis merupakan bulan terpendek, karena hanya memiliki 28 hari (terkadang 29 hari). Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa bulan februari hanya 28 hari?

Dilansir dari the news hamster, kisah tentang bulan-bulan kita berakar pada budaya Romawi kuno. Pendiri negara Romawi dianggap sebagai orang yang menciptakan kalender Romawi.

Perlu diketahui, kalender Romawi kuno memiliki sepuluh bulan, dengan masing-masing 30 atau 31 hari. Tahun dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember.

Penjelasan Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari

Pada masa itu, orang Romawi tidak menganggap bulan Maret dan Desember sebagai bulan yang sangat penting, karena mereka merasa bulan-bulan ini tidak ada hubungannya dengan musim panen.

Keadaan berubah setelah raja kedua, Numa Pompilius mengambil alih kendali negara. Dia memutuskan untuk menambahkan dua bulan lagi untuk membuat kalender lebih akurat. Oleh karena itu, dia menambahkan dua bulan baru yang dikenal sebagai Lanarius dan Februarius  (Januari dan Februari).

Kalender Romawi 'baru' didasarkan pada siklus bulan dan bukan siklus matahari. Kalender Romawi sangat terinspirasi oleh metodologi Yunani, dimana setiap siklus bulan berlangsung selama 29,5 hari. Akibatnya, satu tahun lunar dengan 12 bulan akan memiliki 354 hari.

Takhayul Romawi Tentang Angka Genap

Mengingat bahwa kita berbicara tentang masyarakat Romawi, di mana agama dan takhayul sangat dominan, segala sesuatunya tidak akan semudah itu. Orang Romawi saat itu mencurigai angka genap dan menganggapnya sebagai pembawa sial.

kalender romawi kuno (unsplash)

Sebelum 'eksperimen' besar ini, Raja Numa mengurangi satu hari dari 30 hari dalam satu bulan. Keadaan menjadi semakin sulit karena sekarang raja hanya memiliki 57 hari. Dengan adanya dua bulan baru, dia memutuskan untuk membagi hari-hari tersebut. Januari memiliki 29 hari dan Februari memiliki 28 hari.

Ketika perhitungan matematikanya terlihat sudah beres, muncul pertanyaan lain. Bagaimana dengan 10 hari lagi untuk melengkapi tahun matahari? Tahun ini hanya memiliki 355 hari!

Para pendeta turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dan menambahkan bulan interkalaris 22/23 hari setelah setiap dua tahun, yang disebut Mercedonius, tahun kabisat. Hal ini menyebabkan tahun kabisat menjadi sekitar 377 hingga 378 hari.

Sistem Kalender Romawi yang Cacat

Politik mengakar dalam setiap aspek masyarakat Romawi pada periode itu. Fakta bahwa para imam diberi tanggung jawab untuk mengubah sistem tahun menjadi masalah karena mereka juga seorang politisi. Mereka sering mengubahnya untuk memperpanjang masa jabatan mereka.

Perbaikan Kalender Romawi

Karena sifat kalender yang tidak ilmiah dan kalender tidak sinkron dengan tahun matahari. Setelah Perang Saudara, Julius Caesar naik pangkat.

Segera setelah Caesar mengambil alih negara, ia memutuskan untuk mengubah sistem yang salah. Dengan bantuan ahli matematika terkemuka, dia mengubah struktur dengan membuat bulan terlihat 30/31 hari lebih lama.

Caesar membiarkan bulan Februari memiliki 28 hari, dan menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun sekali. Dan tradisi itu bertahan hingga sekarang.

Selain kenapa bulan februari hanya 28 hari, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi