ERA.id - Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) kembali menuai sorotan dan menjadi berita utama. Kali ini KFA menuai sorotan pasca diduga tidak memberi dukungan kepada timnas Korea Selatan selama Piala Dunia 2022.
Dugaan ini pertama kali muncul dari laporan media Dispatch. Dalam laporan itu, Dispatch mengungkap Asosiasi Sepak Bola Korea kurang memperhatikan timnas yang berlaga selama di Piala Dunia Qatar 2022.
Pada 2 Januari, Dispatch mengungkap keadaan pelatih pribadi Son Heung Min, Ahn Deok Su, yang bekerja menjaga pemain sepak bola Korea selama turnamen berlangsung. Ahn diketahui tidak dipekerjakan oleh KFA karena ada masalah dengan kredensial pelatih.
Namun klaim tersebut ditolak karena terungkap Asosiasi Sepak Bola Korea telah mempekerjakan pelatih yang kurang berkualitas dari Ahn Deok Su. Saat itu, KFA mengabarkan bahwa sang pelatih 'terlalu serakah'.
Sayangnya para pemain memutuskan untuk tetap mempekerjakan Ahn Deok Su. Para pemain dikabarkan membayar tiket pesawat dan penginapan untuk Ahn Deok Su di Qatar selama Piala Dunia.
Dispatch juga mengungkapkan bahwa di kamar hotel pelatih, Ahn Deok Su merawat 5 sampai 6 pemain setiap hari selama 15 jam.
"Pada bulan November, Ahn Deok Su tiba di Qatar berkat tiket pesawat yang dibayar oleh seorang pemain. Dia tinggal di hotelnya, di mana dia merawat 5-6 pemain setiap hari selama 15 jam sehari," bunyi laporan Dispatch, dikutip SBS, Selasa (3/1/2023).
Selain itu, tuduhan atas sikap acuh Asosiasi Sepak Bola Korea ini diperkuat dengan unggahan pribadi Ahn Deok Su di Instagram. Secara tersirat ia mengungkap fakta yang terjadi selama gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung.
"Perjalanan mereka sangat indah. Aku akan mengingat saat-saat yang telah kita habiskan bersama untuk waktu yang lama! Foto ini diambil di kamar 2701 sebelum pertandingan grup terakhir melawan Portugal, di mana kami semua mengatakan kami tidak ingin ini (Piala Dunia) berakhir seperti ini! Ini adalah resolusi 2701!" tulis Ahn Deok Su.
Lalu, kata Ahn, ia mengucapkan terima kasih kepada pelatih Song Young Sik dan Lee Chul Hee. Berkat bantuan kedua pelatih itu, pekerjaannya merawat para pemain menjadi lebih ringan.
"(Rehabilitasi) Perawatan untuk setiap pemain berlangsung dari dua hingga tiga jam! Karena setiap pelatih melatih 5-6 pemain, tangan kami kembung dan dalam kondisi yang buruk, tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan keringat (yang para pemain) keluarkan," jelasnya.
Sayangnya Ahn tidak mengungkapkan lebih rinci apa yang telah dilakukan oleh Asosiasi Sepak Bola Korea. Namun ia menegaskan akan memberi tahu para wartawan tentang banyak hal selama di Qatar bila dimintai keterangan. Menurutnya, selama di Qatar ada banyak hal tidak masuk akal dan tidak dapat dipercaya terjadi.
Sebagai penutup, Ahn berharap Asosiasi Sepak Bola Korea belajar dan berubah demi masa depan sepak bola Korea Selatan yang lebih baik. Ia juga meminta agar KFA tidak memikirkan dirinya sendiri.
"Saya harap mereka (Asosiasi Sepak Bola Korea) belajar dan berubah, karena itulah satu-satunya cara agar Sepak Bola Korea memiliki masa depan! Karena saya telah bersama tim sepak bola profesional selama 20 tahun, tidak mungkin bagi saya untuk tidak mempertimbangkan masa depan Sepak Bola Korea!" tegasnya.
"Change!!! Dan jangan hanya memikirkan dirimu sendiri!" tutupnya.
Sayangnya Asosiasi Sepak Bola Korea menolak untuk berbicara terkait tuduhan tersebut. Sementara itu, timnas Korea Selatan gagal melaju ke final setelah kalah melawan Brasil dengan skor 4-1.