ERA.id - Kasus skimming yang menimpa nasabah asal Depok, Nurul Tryani rupanya sudah marak terjadi di sektor perbankan. Pakar telematika Roy Surya menyebut nasabah bank lebih baik memakai kartu chip.
Sebelumnya sebuah kasus pembobolan yang diduga skimming dialami oleh seorang wanita asal Depok, Jawa Barat. Dari cuitannya di Twitter (@nurultryani), ia mengaku kehilangan uang dengan total Rp1,9 juta di bank Mandiri dan bank BCA.
Bukan cuma itu saja, Nurul juga mengaku kehilangn uang itu di waktu yang bersamaan tanpa melakukan transaksi apa pun sebelumnya.
Hal ini pun menjadi perhatian pakar telematika Roy Suryo. Pihaknya menyebut ada sebuah alat yang biasanya dipakai oleh para pelaku kejahatan.
“Ada alat (skimmer) yang bisa baca kartu kredit atau kartu ATM. Alat itu bisa cepat duplikat kartu, nomor telepon, PIN, dan lain-lain,” kata Roy Suryo saat dihubungi tim Era.id, Selasa (19/1/2021).
Dari satu alat itu, para pelaku kejahatan berhasil mencuri data nasabah bank dan melakukan transaksi seperti biasa. Bahkan kata Roy Suryo, pihak bank bisa meloloskan transaksi itu jika pelaku mamakai kartu dan PIN yang benar.
Roy Suryo kemudian menyebut hal ini jadi salah satu kelemahan Undang-Undang Perlindungan Nasabah. Di mana setiap transaksi yang masih menggunakan kartu dan pin yang benar, dianggap sah dan bukan jadi tanggung jawab bank.
Selain itu Roy Suryo juga menegaskan siapa pun yang sering melakukan transaksi di supermarket atau pusat perbelanjaan menggunakan kartu debit atau kredit perlu waspada. Sebab kartu yang akan digesek ke mesin EDC memiliki pita magnetik yang berisi data nasabah.
“Gesekan (saat transaksi) yang benar itu cuma sekali. Kalau dua kali perlu kita curigai dan tanya kenapa dua kali,” ungkap Roy Suryo.
Lebih lanjut Roy Suryo berpesan agar para nasabah mengganti kartu ATM yang lama dengan model terbaru berupa penambahan chip di masing-masing kartu.
Menurutnya pemilihan kartu chip akan lebih aman dibandingkan dengan kartu yang masih memakai pita magnetik saja. Dengan memakai kartu chip, kejahatan skimming bisa diminimalisir.
“Kartu chip itu relatif lebih aman dari mesin scammer. Kalau kena duplikat, kartu chip yang duplikat itu nggak bakal bisa kepakai,” tegas Roy Suryo.