Bukan Cuma Daur Ulang, Begini Cara Mudah dan Praktis Mencegah Penimbunan Sampah di Kehidupan Sehari-hari

| 17 Nov 2021 06:53
Bukan Cuma Daur Ulang, Begini Cara Mudah dan Praktis Mencegah Penimbunan Sampah di Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi membuang sampah (Foto: Pexels/SHVETS production)

ERA.id - Pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi hal lumrah bagi sebagian orang. Tanpa mereka sadari, sebenarnya dampak dari pembuangan sampah sembarangan menimbulkan banyak keburukan. Mulai dari banjir, mendatangkan berbagai penyakit, bau tak sedap hingga merusak pemandangan.

Sampah yang menumpuk juga menyebabkan bakteri dan hewan penyebab penyakit yang sangat senang untuk bertahan hidup di tumpukan sampah. Penimbunan sampah juga mengeluarkan bau yang tidak sedap dan sangat menganggu aroma penciuman akibat campuran semua sampah yang membusuk.

Maka dari itu, sebaiknya kamu mengelola sampah dengan baik supaya tidak terjadi penimbunan. Tak harus dilakukan dengan mesin berteknologi tinggi, pengelolaan sampah bisa dilakukan secara mudah. Tanpa harus mengeluarkan uang banyak, kita semua bisa dengan mudah mencegah terjadinya penimbunan sampah.

Kali ini,  Perencana Ahli Madya Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Erik Armundito memberikan cara agar mudah dan praktis mencegah penimbunan sampah.

Erik (Foto: Zoom Unilever Indonesia)
Erik (Foto: Zoom Unilever Indonesia)

"Yang pertama peraturan perundangan, pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Pemahaman tingkat kemampuan masyarakat dari kemampuan atau datang-datang kesekolah untuk anak-anak supaya berkembang," ujar Erik melalui acara virtual Unilever Indonesia 'Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia' pada Selasa (16/11/2021).

Lebih lanjut, Erik mengatakan harus ada salah satu tokoh panutan untuk terus menyuarakan publik untuk terus menjaga lingkungan supaya bebas dari sampah. Selain itu, Erik juga menyarankan untuk berbagai tempat menyediakan fasilitas pengelolaan sampah.

"Kemudian adanya tokoh panutan memberikan contoh, tapi komitmen tetang sampah mengenai dari tokoh-tokoh panutan. Lalu, menyediakan fasilitas pengelolaan sampah, kesadaran masyarakat meningkat harusnya meningkatkan fasilitas," tuturnya.

Jika masyarakat sudah sadar untuk selalu menjaga lingkungan, sebaiknya masyarakat bisa memilah sampah mana anorganik dan organik. Pencampuran sampah masih menjadi masalah saat ini.

"Apabila masyarakat sudah sadar memilah sampah dibuang ke tempat sampah, harusnya pengangkutan dicampur kembali. Proses pengangkutan dicampur kembali ini masih permasalahan tingkat nasional maupun daerah. Mengenai hukuman untuk orang-orang baik, perorangan, pemerintah daerah, atau perkantoran jika tidak membuang sampah dengan baik," lanjutnya.

Erik meminta masyarakat untuk terus menjaga lingkungan karena saat ini sampah masih menjadi permasalahan utama. Tak hanya pemerintah, dari perusahaan, media hingga warga sekitar harus menyadarkan orang sekitar untuk membuang sampah tak sembarangan. Selain itu, diberikan juga edukasi agar sampah didaur ulang.

"Dalam mengelola sampah, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Makanya harus bekerja sama dengan konsumen,  media, kantor, perumahan. Makanya ini penting dan produsen bisa melakukan pengurangan sampah dengan plastik, memakai bahan daur ulang yang bisa menilai ekonomi. Bisa melakukan inovasi dengan edukasi sampah plastik bisa didaur ulang," tambahnya.

Rekomendasi