Tak Cuma Untung Bulan Ramadan, Ini Tips UMKM Agar Bisnis Bertahan Lama dan Tetap Eksis

| 27 Apr 2022 23:04
Tak Cuma Untung Bulan Ramadan, Ini Tips UMKM Agar Bisnis Bertahan Lama dan Tetap Eksis
Ilustrasi bisnis (Foto: Pexels/Isaiah Samuel Revadil)

ERA.id - Bukan hanya untuk umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, bulan Ramadan menjadi momen bahagia bagi para pelaku usaha. Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang meraup keuntungan hingga 2-3 kali lipat dibanding bulan biasanya.

Namun, ada sejumlah bisnis yang hanya laris manis saat momen bulan Ramadan. Maka dari itu, kamu harus mengikuti beberapa tips agar bisnis bertahan lama. Kali ini, Fahmi Hendrawan, Founder and CEO of Fatih Indonesia membeberkan cara agar bisnis dari UMKM tetap laris manis.

"Tidak bisa dipungkiri, hampir semua UMKM pengusaha dibidang industri muslim atau lifestyle diindonesia, itu kayak panen atau hajatan. Tidak bisa dipungkiri pasti berjalan dengan sale," ujar Fahmi melalui acara event virtual 'Bisnis Halal di Era Digital: Peluang dan Tantangan' pada Rabu (27/4/2022).

Lebih lanjut, Fahmi mengatakan bahwa setelah Lebaran, pelaku UMKM masih bisa berbisnis nuansa Muslim. Hanya saja, harus diberikan inovasi. Seperti halnya, mengeluarkan produk baju koko yang terkesan formal.

"Apakah setelah Lebaran redup? ya nggak juga. Harus ada spesifikasi produk. Kalau lebaran fokus baju koko. Setelah lebaran, baju koko bisa dipakai formal. Sebenarnya banyak hal dilakukan. Bahkan, Fatih Indonesia sudah fokus untuk produksi atau desain buat tahun depan," paparnya.

Tak hanya itu, pelaku usaha harus memikirkan konsep sale yang bagus untuk bulan Ramadan ditahun depan. Tak hanya itu, tantangannya juga produk harus lebih unggul dari kompetitor.

"Bisa jadi sale ini bisa menjadi untuk tahun depan. Jadi, sudah promosi besar-besaran di Lebaran sekarang. Tapi, bisa jadi tabungan untuk sale sale tahun depan," imbuhnya.

"Tantangannya adalah bagaimana Fatih Indonesia dilihat tidak saja UMKM, tapi produk ada unggulan. Bagaimana umkm jadi brand tapi tidak skala kecil, kalau brand atau perusahaan besar. Bagaimana perusahaan besar, jadi ini tantangan UMKM agar dibuat profesional." lanjutnya.

Rekomendasi