Nyadran Hingga Nganggung, Ini 6 Tradisi Unik Indonesia dalam Merayakan Isra Mi’raj

| 11 Mar 2021 09:56
Nyadran Hingga Nganggung, Ini 6 Tradisi Unik Indonesia dalam Merayakan Isra Mi’raj
Ilustrasi salat (Era.id)

ERA.id - Indonesia memiliki ragam budaya. Mau bukti? Lihat saja jika saat Isra Mi’raj. Beberapa warga di daerah tertentu, merayakannya dengan suka cita. Tahun ini, Isra Mi'raj jatuh pada Kamis,(11/3/2021), bertepatan 27 Rajab 1442 Hijriyah, hari ini.

Nah, untuk lebih jelasnya, ERA.id akan membahas 6 kearifan lokal dari berbagai daerah yang melahirkan tradisi unik dalam peringatan Isra Mi’raj.

1. Tradisi nyadran siwarak

Tradisi Siwarak (budayajawa.id)

Nyadran Siwarak bisa ditemui di Semarang. Kegiatan ini lebih mengarah pada kirab budaya, di mana replika berbentuk burung Siwarak yang dibuat dari buah dan sayuran, akan diarak keliling kampung.

Kirab budaya biasanya dimeriahkan dengan iringan musik tradisional seperti lesung dan thek-thek. Sementara, masyarakat akan memakai pakaian Jawa dan caping.

2. Tradisi pawai obor

Pawai obor (Lontar.id)

Masyarakat Bandung juga punya cara sendiri dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad yaitu dengan menggelar tradisi pawai obor di Taman Tegalega. Untuk rute pawai obor sudah ditentukan. Ribuan masyarakat pun akan berpartisipasi sepanjang tradisi ini digelar sejak pukul 7 malam.

3. Tradisi Rejeban Peksi Buraq

Peksi Buraq (Kraton Yogyakarta)

Dalam memperingati Isra Mi'raj, Yogyakarta kerap menggelar tradisi unik seperti Rejeban Peksi Buraq. Sejak ratusan tahun lalu, tradisi ini sudah dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Rejeban Peksi Buraq adalah tradisi di mana ada 7 kirab budaya,  berupa arak-arakan gunungan buah yang dibentuk seperti burung (peksi) Buraq. Buraq sendiri dalam bahasa Arab memilki arti kilat atau cahaya.

Selanjutnya setelah salat Asar, gunungan buah yang telah dirangkai akan diarak menuju Masjid Gedhe Kauman yang berada di sisi barat Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Setelahnya, akan digelar beberapa rangkaian acara hingga buah-buahan tersebut dibagikan kepada seluruh masyarakat yang hadir.

4. Tradisi Nganggung

Nganggung (Babel Prov)

Untuk kearifan lokal selanjutnya dalam memperingati Isra Mi’raj, Bangka Belitung melahirkan tradisi unik yang dinamakan Nganggung. Dalam perayaan ini, semua masyarakat akan menyiapkan aneka makanan berupa nasi, lauk pauk lengkap, buah-buahan, dan kue. Satu per satu makanan itu dimasukkan dalam wadah seperti rantang lalu dibawa dan dikumpulkan untuk makan bersama. Kegiatan ini tiap tahun selalu dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas rezeki yang telah diberikan.

5. Tradisi Khatam Kitab Arjo

Untuk tradisi yang satu ini merupakan tradisi yang berasal dar Temanggung, Jawa Tengah, di mana hari Isra Mi'raj diperingati dengan pelaksanaan khatam kitab Arjo. Awalnya, kitab Arjo akan dibacakan oleh kiai atau ulama setempat. Lalu masyarakat yang hadir mendengarkan pembacaan kitab tersebut. Setelah dibacakan, kitab Arjo dikaji. Kajian kitab inilah yang paling ditunggu-tunggu karena menceritakan sejarah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad.

6. Tradisi Marhabanan

Ilustrasi salat (Era.id)

Terakhir, ada tradisi unik dari masyarakat Bogor yang memilki kearifan lokalnya dalam memperingati Isra Mi'raj, yakni menggelar pengajian dan zikir bersama. Kebiasaan masyarakat ini disebut juga tradisi Marhabanan. Setelahnya, biasanya dilanjutkan dengan mendengar kisah-kisah Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra dan Mi'raj.

Rekomendasi