ERA.id - Google Kalender menghapus tanggal untuk Pride Mounth, bulan sejarah perempuan, hingga bulan sejarah kulit hitam. Perubahan itu dikatakan sudah terjadi selama berbulan-bulan.
Juru bicara Google membenarkan kabar tersebut dengan mengatakan bahwa penghapusan sejumlah hari perayaan khusus itu sudah tidak muncul sejal pertengahan tahun lalu.
"Beberapa tahun lalu, tim Kalender mulai secara manual menambahkan serangkain momen budaya yang lebih luas di sejumlah negara di seluruh dunia," katanya, dikutip CNBC, Selasa (11/2/2025).
"Kami mendapat masukan bahwa beberapa acara dan negara lain tidak muncul dan mengelola ratusan momen secara manual dan konsisten di seluruh dunia tidaklah dapat ditingkatkan atau berkelanjutan," tambahnya.
Sejak Trump dilantik, Google sudah membuat sejumlah perubahan sejalan dengan perubahan lingkungan politik di AS. Perusahaan baru-baru ini mulai membatalkan perekrutan yang berbasis pada keberagaman.
Pada akhir Januari, perusahaan tersebut mengatakan akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika di Google Maps. Keputusan ini dilakukan setelah pemerintahan Trump memperbarui sumber resmi pemerintahnya.
Google juga mengatakan akan mengikuti Trump dan mulai menggunakan nama Gunung McKinley untuk gunung di Alaska yang saat ini disebut Denali.
Di Google Kalender, perusahaan juga telah menghapus acara lainnya. Sebelumnya, 1 November ditetapkan sebagai hari pertama Bulan Masyarakat Adat dan 1 Juni ditetapkan sebagai awal bulan Kebanggaan LGBTQ+.