Makna Tersembunyi di Balik Lomba 17 Agustus

| 17 Aug 2018 06:12
Makna Tersembunyi di Balik Lomba 17 Agustus
Lomba panjat pinang. (Foto: Commons Wikimedia)
Jakarta, era.id - Hari ini Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-73. Biasanya, masyarakat merepresentasikan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia itu dengan menggelar beragam perlombaan di masyarakat.

Misalnya kayak lomba balap karung, lomba makan kerpuk, tarik tambang dan lain sebagainya. Tapi ada yang tahu enggak sih, ternyata jenis perlombaan itu bukan sekadar lomba biasa lho. Ada makna tersembunyi yang terselip di balik lomba tersebut. Berikut penjelasan yang berhasil dirangkum era.id dari berbagai sumber.

1. Balap Karung

Balap karung merupakan perlombaan di mana seseorang diharuskan mencapai garis finis dengan melompat-lompat sambil mengenakan karung goni. Beberapa orang percaya, penggunaan karung goni merupakan simbolis bentuk keprihatinan orang-orang zaman dahulu yang tidak memiliki pakaian, sehingga terpaksa menggunakan karung goni untuk menutupi tubuh mereka. Meski hanya mengenakan karung goni, para pahlawan terus maju ke depan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

 

2. Tarik Tambang

Tarik tambang menjadi perlombaan yang paling sederhana, namun paling menarik untuk diikuti. Dalam perlombaan ini, kamu akan melihat orang-orang adu kekuatan dengan saling tarik-menarik tambang. Makna yang bisa dipetik dari perlombaan ini adalah bagaimana kita bisa bekerja sama dalam menaklukan musuh.

Kekuatan fisik saja tidak cukup dalam pertandingan ini, strategi dalam menarik tali, penempatan personel tim tarik tambang, sampai posisi tubuh saat perlombaan perlu diperhitungkan. Jika direnungkan, ternyata strategi-strategi tersebut hampir mirip saat para pahlawan kita menaklukan para penjajah, ada positioning personel, ada strategi dan ada aba-aba.

 

3. Makan Kerupuk

Dalam perlombaan ini, kita diharuskan memakan kerupuk yang dililit diatas seutas tali tanpa menggunakan tangan. Makna dari perlombaan ini mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan mandiri. Kerupuk yang notabenenya makanan murah meriah, menjadi simbol bahwa kita tidak perlu makan yang mewah-mewah untuk bisa bertahan hidup. 

Dahulu para pahlawan juga hidup sederhana, asupan gizi mereka dibatasi karena para penjajah yang memonopoli pangan bangsa kita. Namun, meski hanya makan kerupuk faktanya para pahlawan tetap semangat dalam berperang hingga mampu memukul mundur para penjajah. 

 

4. Panjat Pinang

Panjat Pinang merupakan perlombaan yang paling nyata hadiahnya. Jika perlombaan lainnya kita harus menunggu pembagian hadiah untuk mengetahui hadiah yang kita peroleh, dalam panjat pinang hadiah yang ditawarkan sudah terpampang di puncak pinang. Hadiahnya pun menggiurkan mulai dari kaos hingga sepeda. 

Maknanya, panjat pinang merupakan perlombaan yang membutuhkan kekuatan dan kerja sama tim. Perlombaan ini mengajarkan kita bahwa jika ingin mencapai tujuan, kita harus saling bahu-membahu satu sama lain. Kita juga harus tahu kekuatannya masing-masing personel tim kita, karena tidak mungkin kita menempatkan orang yang berpostur tubuh kecil di bawah dan yang berbadan besar di atas. 

 

Supaya kamu tahu, ternyata perlombaan ini sudah dilakukan sejak zaman Belanda lho. Waktu zaman kolonial, perlombaan ini diadakan dalam rangka menyambut tamu kehormatan Belanda seperti Ratu Belanda.

Rekomendasi