Kisah Pilu di Balik The Power of Medsos di India

| 19 Sep 2018 08:20
Kisah Pilu di Balik <i>The Power of Medsos</i> di India
Foto diambil dari Twitter Shiv Sunny
New Delhi, era.id - Seorang bocah menangis pilu di samping tubuh ayahnya yang sudah terbujur kaku berselimut kain putih. Air mata bocah itu tak terbendung ketika memegang wajah sang ayah untuk terakhir kali, sebelum dikremasi.

Momen menyayat hati ini difoto salah seorang reporter dari The Hindustan Times, Shiv Sunny. Dia lalu me-posting di akun Twitter miliknya. Motifnya, Shiv Sunny cuma ikut merasa sedih melihat peristiwa ini. Siapa yang sangka, foto ini menjadi viral. Apalagi saat warganet membaca tulisan Shiv Sunny.

"Anak itu berjalan ke tubuh ayahnya di ruang kremasi, membuka kain dari wajah ayahnya, memegang pipinya dengan kedua tangan, hanya bilang 'papa' dan dia mulai menangis" tulis Shiv Sunny.

"Pria itu adalah seorang buruh miskin lainnya yang meninggal di selokan Delhi pada hari Jumat. Keluarga tidak punya uang bahkan untuk mengkremasinya," lanjut Shiv Sunny.

Ayah anak itu bernama Anil (27 tahun). Dia adalah pekerja kasar di saluran pembuangan di New Delhi. Anil mengalami kecelakaan saat bekerja di selokan. Tali pengamannya putus. Tubuhnya langsung terhempas ke bawah dan meninggal.

Anil sejatinya bukan pekerja pertama yang mendapat musibah ini. Di kota ini, sudah lebih dari 100 pekerja mengalami hal serupa. Hasil penyelidikan kepolisian bilang, tali pengaman untuk Anil memang tidak kuat. Anil juga tidak dilengkapi dengan alat pelindung lainnya.

 

Kepada BBC, Shiv Sunny mengaku sebagai seorang jurnalis yang terbiasa meliput kriminalitas. Sudah pasti 'makanan' sehari-harinya adalah kekerasan. Tapi untuk momen yang satu ini, Shiv Sunny mengaku tidak bisa menahan kesedihannya.

"Saya seorang wartawan kriminal dan saya telah melihat banyak tragedi. Tetapi ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat," kata Shiv Sunny. Foto itu diambil hanya beberapa menit sebelum Anil dikremasi.

"Aku hanya ingin menarik perhatian pada kematian pekerja saluran pembuangan," kata Sunny. 

"Ini (foto) menceritakan kisah penderitaan keluarga," lanjutnya.

Keluarga Anil tidak sanggup membayar biaya kremasi. Makanya para tetangga Anil urunan untuk membiayainya. Seminggu sebelumnya, putra Anil yang baru berusia empat bulan juga baru saja meninggal karena pneumonia. Nyawa anaknya tak tertolong lagi-lagi karena tidak punya uang untuk membeli obat-obatan. Anil juga memiliki dua anak perempuan, berusia tujuh dan tiga tahun.

Postingan Shiv Sunny soal Anil tersebar luas dengan cepat. Gambar itu sudah dibagikan hingga lebih dari 7 ribu kali. Salah satunya Yayasan Uday, sebuah organisasi non-pemerintah. Tim bergerak cepat mengumpulkan dana melalui sebuah platform crowdfunding. Para selebritas Bollywood banyak yang menghubungi yayasan ini untuk ikut membantu keluarga Anil. Bahkan tercatat ada orang-orang miskin yang rela menyumbang 10 rupee. Singkat cerita, berhasil terkumpul lebih dari tiga juta rupee atau sekitar Rp613 juta dalam sehari.

 

Rekomendasi