Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugrogo menyebut, proses evakuasi WNA akan dikoordinir oleh Kemenlu bekerja sama dengan BNPB, TNI Polri Basarnas dan kementerian lembaga lainnya.
"Kita sudah kontak langsung kita sudah mengenal dan mndapat nama namanya. Sementara 2 orang belum diketahui, yaitu satu warga negara Korea dan satu orang warga negara Belgia," tutur Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Rinciannya, lanjut Sutopo, ada dua warga negara Singapura, satu sudah kembali ke Singapura dan satu orang sudah dievakuasi ke Makassar untuk selanjutnya dievakuasi ke Jakarta. Sementara itu dua warga negara Belgia, satu sudah dievakuasi ke Jakarta dan satu masih belum diketahui keberadaannya.
"Satu WNA Korsel belum diketahui keberadaannya diduga di dalam reruntuhan Hotel Roa-Roa. Timsar masih melakukan pencarian," ucap dia.
Dilanjutkan, delapan WNA asal Prancis, posisinya tiga berada di bandara Mutiara Palu untuk proses evakuasi, tiga orang lagi tidak berada di Palu, dua orang berada di pulau Tongean dalam kondisi aman.
"Satu WNA Spanyol sudah berada di Ternate. Ternyata 1 WNA Spanyol tadi tidak berada di Palu-Donggala pada saat kejadian gempa dan tsunami," ungkapnya.
Kemudian 11 WNA Asal vietnam sudah dievakuasi dan baru saja tiba di Jakarta. Lalu, ada 30 WNA asal Thailand di Palu, di mana 30 sudah dievakuasi ke Makassar dan dua orang akan tinggal di Palu karena alasan pribadi.
Selain itu, 21 WNA Tiongkok, delapan di antaranya sudah dievakuasi keluar Palu, 13 orang masih di bandara Mutiara Palu untuk dievakuasi. Sementara itu, ada tujuh WNA Srilanka sudah aman dan sudah dapat dihubungi pihak kedutaan. Lalu, sebanyak tujuh WNA asal Belanda kondisinya aman dan masih berada di Donggala.
"20 WNA asal Jerman, dua sudah dievakuasi ke Makassar, 17 di Donggala dan satu orang diselamatkan BNPB di Palu. 1 WNA asal Swiss kondisinya aman masih di resort di Donggala, 4 WNA Timor Leste menunggu evakuasi bandara Mutiara Palu. Dan, sebanyak dua WNA Hongkong keduanya berada di jalan Trans Sulawesi," kata Sutopo.
Di samping itu, dalam proses evakuasi juga mendapat prioritas ketika untuk dievakuasi menggunakan pesawat hercules dari bandara Palu ke Makassar atau dari Palu menuju ke Jakarta.