1. Teror Bom di AS
Dalam beberapa hari belakangan, teror bom menghantui Amerika Serikat. Setelah temuan bahan peledak di kediaman miliarder George Soros pada Senin (22/10), otoritas setempat kembali mengumumkan temuan bahan peledak di kantor mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan kantor mantan ibu negara, Hillary Clinton.
Kemudian, Rabu (24/10) waktu setempat, bom berbentuk pipa ditemukan di Time Warner Center di New York City dekat kantor CNN. Kepolisian menyebut paket tersebut ditujukan untuk mantan Bos CIA John Brennan, yang muncul di CNN secara berkala sebelum bergabung dengan MSNBC.
Selain itu, beberapa politikus Partai Demokrat juga dilaporkan mendapat ancaman bom. Kini, De Niro jadi sasaran. Entah apa kaitan De Niro dengan rangkaian teror ini. Yang jelas, De Niro sejak lama diketahui sebagai salah satu pengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang paling vokal.
Baca Juga : Donald Trump Tanggung Jawab Atas Teror Bom AS
Teror bom di Amerika Serikat berlanjut. Paket mencurigaan kembali ditemukan di kawasan Tribeca di Manhattan. Kali ini, paket mencurigakan dialamatkan untuk legenda hidup Hollywood, Robert De Niro.
CNN mengabarkan, saat ini polisi masih memeriksa paket mencurigakan yang berbentuk sama dengan kiriman bom yang sebelumnya dialamatkan ke sejumlah petinggi Partai Demokrat di Amerika Serikat.
2. Kasus Videotron Jokowi
Kasus dugaan pelanggaran administratif pemilihan umum, terkait pemasangan videotron pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin akhirnya menemui titik terang. Pasalnya, Bawaslu DKI Jakarta telah menutup kasus videotron Jokowi tersebut.
Kendati menutup kasus, Bawaslu DKI menyatakan terbukti ada pelanggaran administratif pemilu. Namun sayangnya, hingga saat ini belum diketahui siapa pemasang videotron itu.
Baca Juga : Puas dan Tidak Puas Ditutupnya Kasus Videotron
Sidang Bawaslu DKI. (Diah/era.id)
Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari kasus ini, Bawaslu DKI meminta kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP, sebagai pihak yang memberikan izin usaha kepada pihak swasta atas kepemilikan videotron untuk tidak memasang videotron di tempat yang dilarang.
Baca Juga : Videotron Jokowi-Ma'ruf Langgar Administrasi
Direktur Direktorat Hukum dan Advokasi Jokowi-Ma'ruf Ade Irfan Pulungan menghormati putusan tersebut, meski dalam amar putusan disebut dugaan tersebut tak terbukti. Namun, Ade menyebut pihaknya tetap akan mencari tahu siapa pemasang videotron tersebut. Sebabnya, bukan tim kampanye paslon 01 yang memasang iklan tersebut.
Supaya kalian tahu, pelapor bernama Sahroni menemukan alat peraga kampanye yang terpasang pada videotron di lokasi yang menurutnya melanggar. Maka, ia pun melaporkan ke Bawaslu RI, kemudian kasus dilimpahkan ke Bawaslu DKI Jakarta.
Delapan titik videotron Jokowi ia temukan di Taman Tugu Tani, Jalan Cut Meutia, Jalan Menteng Huis, Kwitang, Jalan M. H. Thamrin depan Kantor Bawaslu RI, Perempatan Blok M Melawai, Pancoran, dan Slipi.
Videotron Jokowi-Ma'ruf Amin. (Foto: Istimewa)
3. Gugus Bintang Baru
Belum lama ini NASA telah mengumumkan 88 daftar konstelasi terbaru yang diambil dari pancaran sinar gamma. Menariknya 21 konstelasi atau gugusan rasi bintang baru ini diberi nama-nama populer yang dikenal masyarakat dunia.
Jika dulu kita mengenal rasi bintang Aries sampai Vega, kali ini NASA memilih nama-nama dari pop culture dan tempat-tempat terkenal di dunia. Mulai dari TARDIS kotak telepon umum yang jadi mesin waktu di serial tv Doctor Who, Mjonir atau palu milik Thor, Godzilla, Hulk sampai pesawat antariksa Starship Enterprise di film Star Trek.
Tempat-tempat ikonik menara Eiffel, jembatan Golden Gate di Amerika Serikat (AS), Obelisk, Koloseum, dan gunung Fuji dari Jepang juga dipilih untuk jadi nama rasi bintang baru nasa itu. Selain itu nama ilmuwan Albert Einstein juga diabadikan dalam daftar gugus bintang baru NASA itu.
Baca Juga : Melihat Gugus Bintang Baru Berbentuk Godzila dan Hulk
Melansir dari laman website NASA, gugus bintang baru ini didapat dari hasil pengamatan Teleskop Sinar Gamma Fermi. Dari situ lah, para ahli menemukan titik pancaran cahaya berupa sinar gamma yang membentuk sebuah pola tertentu.
"Mengembangkan konstelasi tidak resmi adalah cara yang sangat menyenangkan untuk menyoroti satu dekade pencapaian Fermi. Lewat satu atau banyak cara, semua rasi bintang sinar gamma memiliki kaitan dengan Fermi," kata ilmuwan proyek Fermi, Julie McEnery, seperti dilansir dari website NASA, Senin (22/10).
-
Lounge24 Nov 2018 10:23
3 Top Weekend News, Pekan Keempat November
-
Afair10 Nov 2018 09:10
3 Top Weekend News, Pekan Kedua November
-
Afair03 Nov 2018 10:10
3 Top Weekend News, Pekan Pertama November
-
Afair20 Oct 2018 10:08
3 Top Weekend News, Pekan Ketiga Oktober