Leader Indonesia Rescue Diver Team Bayu wardoyo mengatakan, korban yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur itu, akhirnya mengembuskan meski sempat dibawa ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Korban dibawa dari tengah laut menggunakan kapal Victory milik Pertamina ke posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Habis itu langsung dibawa ke RSUD Koja, tapi dinyatakan meninggalnya pukul berapa tepatnya kita enggak ada data. Terus dibawa ke rumah duka di Surabaya," kata dia.
Dia menambahkan, IRDT ini bertugas dalam tim evakuasi ini di bawah koordinasi Basarnas. Karenanya, Basarnas yang melakukan penanganan terhadap korban Syachrul dari mulai di bawa ke RS Koja hingga di bawa ke Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu, salah satu informan dari Basarnas mengatakan, korban mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (3/11/2018) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban sempat dibawa ke RSUD Koja pada Jumat (2/11) pukul 22.00 karena tenggelam saat evakuasi korban Lion Air. Ketika dibawa menuju rumah sakit, korban dalam keadaaan sudah tidak sadar, tidak ada respon, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada napas.
"Pada pukul 22.30 korban dinyatakan meninggal oleh dokter jaga RSUD dan menyarankan untuk otopsi ke RSCM untuk mengetahui penyebab kematian. Tapi keluarga menolak dan memilih membawanya pulang untuk disemayamkan," kata informan tersebut.
(Ilustrasi/era.id)
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang berangkat dari Jakarta pada pukul 06.20 WIB dan diperkirakan mendarat di Pangkalpinang sekitar pukul 07.05 WIB pada Senin (29/10)
Namun, berdasarkan informasi dari air traffic control, pesawat tersebut JT 610 kehilangan kontak pukul 6.50 WIB dan dipastikan jatuh di laut perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Sebelum hilang kontak, pesawat ini sempat meminta untuk kembali ke base.
Pesawat ini membawa 178 penumpang dewasa, seorang anak dan dua bayi, dengan pilot, kopilot, dan enam awak pesawat.
Tim evakuasi pun sudah menemukan Flight Data Recorder (FDR) black box dari pesawat ini. Alat ini merekam data penerbangan pesawat tersebut. Kini, black box itu sedang diteliti oleh Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat tersebut.