Puluhan Gengster di Ekuador Ditangkap Polisi Usai Berusaha Kuasai Rumah Sakit

| 23 Jan 2024 19:11
Puluhan Gengster di Ekuador Ditangkap Polisi Usai Berusaha Kuasai Rumah Sakit
Gengster Ekuadro (Dok: Istimewa)

ERA.id - Polisi di Ekuador berhasil menangkap 68 orang gengster yang berusaha mengambil alir sebuah rumah sakit di kota Yaguachi, provinsi Guayas. Penangkapan ini menyusul 'perang' yang terjadi antara geng narkoba dan pasukan keamanan sejak beberapa waktu lalu.

“Kami menetralisir tersangka teroris yang mencoba mengambil alih fasilitas rumah sakit di Yaguachi, Guayas,” kata pernyataan polisi di X, dikutup BBC, Selasa (23/1/2024).

Para pejabat mengatakan orang-orang tersebut mencoba mengambil alih fasilitas tersebut, tempat salah satu anggota geng mereka menerima perawatan.

Polisi mengatakan tujuan para penyusup adalah untuk menjaga pasien dari kemungkinan serangan dari pihak lain. Kekhawatiran itu terjadi lantaran sebelumnya ada insiden di mana anggota geng menjadi sasaran saat berada di rumah sakit.

Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan senjata api dan obat-obatan yang kemudian disita.

Lalu, polisi mengatakan mereka juga menggerebek sebuah "pusat rehabilitasi" yang merupakan pusat komando geng dan rumah bordil, dan tempat beberapa tersangka anggota geng bersembunyi.

Pihak berwenang Ekuador baru-baru ini menutup ratusan pusat pengobatan tersebut, yang pada dasarnya merupakan rumah sakit rahasia yang dikelola geng dan menurut para pejabat tidak memiliki fasilitas yang layak untuk merawat pasien.

Ekuador yang pernah dianggap sebagai benteng perdamaian di Amerika Latin, kini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional yang menggunakan pelabuhannya untuk mengirimkan narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.

Setelah serangkaian kekerasan baru-baru ini yang dipicu oleh kaburnya Adolfo Macias dari penjara, gembong narkoba yang dikenal sebagai "Fito", Presiden Daniel Noboa memberlakukan keadaan darurat dan mendeklarasikan negara tersebut dalam "perang" melawan geng.

Kartel narkoba bereaksi cepat, mengancam akan mengeksekusi warga sipil dan pasukan keamanan serta menyandera puluhan polisi dan petugas penjara, sejak dibebaskan.

Ada sekitar 20 kelompok kriminal di negara berpenduduk 17 juta orang, dengan anggota diperkirakan melebihi 20.000 orang.

Pada hari Rabu, seorang jaksa yang sedang menyelidiki serangan oleh geng bersenjata di sebuah stasiun televisi yang sedang siaran, ditembak mati di kota pelabuhan Guayaquil.

Laporan-laporan media pada Minggu mengatakan jaksa penuntut yang dibunuh, Cesar Suarez, juga sedang mencari anggota keluarga Fito yang buron, yang pada Jumat ditahan di Argentina dan dipulangkan ke negaranya.

Menyoroti besarnya perdagangan narkoba di wilayah tersebut, pihak berwenang di Kolombia dan Ekuador mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka telah mencegat dua kapal semi-submersible yang memuat berton-ton narkoba di perairan Pasifik masing-masing.

Rekomendasi