Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Soleman saat dikunjungi oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam kegiatan safari kebangsaan.
"Target kami 15 kursi DPRD Kabupaten Bekasi, DPRD Jabar 2 kursi, DPR RI 3 kursi, dan suara minimal 60 persen untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin di Pilpres 2019," kata Soleman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/11/2018).
Rapat koordinasi pemenangan Pemilu 2019 PDIP Kabupaten Bekasi. (Foto : Istimewa)
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin yang juga hadir dalam acara tersebut juga menyatakan dirinya optimis bisa menang telak di provinsi itu. Sebab, hasil survei menunjukkan bahwa secara perlahan, PDIP dan Jokowi-Ma'ruf Amin terus merangkak elektabilitasnya.
"Itu atas perjuangan seluruh kader. Insyaallah, target ini akan benar-benar menjadi kemenangan. Kuncinya kita semua berjuang. Mari kita tunjukkan pada 17 April 2019, PDIP Bekasi harus menang telak," tegas Hasanuddin.
"Kuncinya, ruang-ruang kosong harus diisi PDIP. Turunlah kepada rakyat, berada bersama rakyat," imbuhnya.
Sementara, di depan anggota DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta agar kadernya tak melepaskan kesempatan emas pemilu 2019, untuk menciptakan sejarah dengan memastikan PDIP sebagai parpol pertama yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut.
Hasto mengungkapkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah mengeluarkan perintah harian untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan Pemilu Legislatif 2019.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin itu juga mengungkapkan setelah pemilu 1999, belum pernah ada parpol yang memenangkan pemilu secara berturut. Sehingga, PDIP memiliki peluang memenangkan pemilu secara berturut karena telah menjadi pemenang di pemilu 2014.
"Dengan perintah harian ini maka kita sangat jelas, kita tidak boleh ragu-ragu lagi. Ini adalah golden momentum kita, kesempatan kita untuk membuat sejarah kepartaian," kata Hasto.
Jokowi-Ma'ruf Amin (Mahesa/era.id)
Di depan kader partainya, Hasto kemudian menceritakan pengalaman di 2014. Menurutnya, Jokowi-JK memang menang di pilpres, namun tak mayoritas di Parlemen. Sehingga Jokowi butuh 1,5 tahun dari pemerintahannya untuk melakukan konsolidasi politik.
Ini tentu berbeda dengan keadaan saat ini, dimana koalisi parpol pendukung Jokowi-JK sudah lebih banyak. Sehingga kemungkinan besar Parlemen ke depan akan dikuasai secara mayoritas.
Dengan begitu, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke depan bisa lebih kuat karena tidak hanya didukung masyarakat namun juga kuat karena dukungan mayoritas di Parlemen.
"Dengan Pemerintahan yang kuat, maka efektivitas pembangunan, efektivitas Pemerintahan, kecepatan dalam pembangunan akan berlangsung jauh lebih hebat, lebih hebat, dari 4 tahun yang dilakukan Pak Jokowi saat ini," tutup Hasto.