"Nanti kita jawab besok (dalam debat capres)," kata Presiden Jokowi usai acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Antara, Rabu (16/1/2019).
Kasus penyiraman air keras kepada penyidik dalam kasus korupsi proyek e-KTP itu terjadi pada 11 April 2017 dan dianggap lambat pengungkapannya. Kasus itu juga dianggap sebagai batu sandungan Pemerintahan Jokowi karena dianggap belum serius menangani kasus pelanggaran HAM sekaligus penegakan hukum.
Infografis (era.id)
Jokowi sendiri mengatakan akan menjelaskan seluruh hal yang terkait tema debat capres putaran pertama terkait hukum, pelanggaran HAM, korupsi, hingga terorisme.
"Ya kita datang saja. Datang ya sesuai dengan materi materinya kan hukum materinya kan HAM materinya kan terorisme, materinya kan korupsi. Ya sudah," ujarnya.
Ia mengaku tidak melakukan persiapan khusus dengan pasangannya KH Ma'ruf Amin secara bersama-sama. "Pak Kiai kan tiap hari memberikan kultum, memberikan tausiah, memberikan khotbah. Kita datang saja, datang, kalau ada tanya ya dijawab. Gitu saja," ucapnya.
Soal data, ia menegaskan setiap bicara apapun memang harus didukung dengan data dan fakta sekaligus rencana ke depan.
"Ya tentu saja kalau ngomong mestinya dengan data, ngomong itu dengan fakta-fakta, dan yang paling penting rencana ke depan seperti apa. Yang penting kan itu," tuturnya.