Tak hanya itu, sumur respan juga diyakini sebagai salah satu cara ampuh mengantisipasi masalah penurunan muka tanah karena terjurasnya air tanah secara masif.
"Kita melakukan penganjuran dan kita akan siapkn nantinya anggaran yang bisa digunakan oleh masyarakat membangun sumur resapan di kampung-kampung," kata Anies di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (22/1/2019).
Hanya saja, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak merinci alokasi dana yang akan digunakan untuk warga Jakarta membangunan sumur resapan.
"Cek ke dinas ya (besaran anggarannya) itu dari dinas perumahan dari dinas perindustrian dan energi sudah disiapkan," ungkap Anies.
Lebih lanjut Anies menekankan, sumur resapan di sekitar pemukiman warga penting untuk dibangun agar air hujan bisa langsung diresapakan kedalam tanah. Dengan begitu debit air yang mengalir hingga kesungai semakin sedikit dan risiko banjir semakin menipis.
"Drainase vetikal perlu dilakukan setiap rumah. Jadikan rumah kita sebagai rumah yang tidak mengeluarkan air hujan dari halaman. Kalau kita air hujannya dimasukkan ke dalam tanah, maka kita bisa mengatakan pada diri kita bahwa saya bukan termasuk yang menyumbang air banjir di Jakarta," imbuhnya.
Selain itu, Anies telah mewajibkan semua kantor pemerintah membangun drainase vertikal. Anies telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 131 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Drainase Vertikal di Lahan Milik Pemprov DKI Jakarta.
Semua gedung milik Pemprov DKI itu harus sudah memiliki drainase vertikal paling lambat 31 Maret 2019.