"Kami baru selesai menyusun indikator-indikator yang akan kita dalami adalah tentang integritas, rekam jejak, pengetahuan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan kinerja sinergi dengan gubernur," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarif di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Syarif menjelaskan lolos atau tidaknya kandidat Cawagub bukan berdasarkan skor, melainkan penilaian secara kualitatif. Bahkan, Gerindra dan PKS juga membuka peluang bagi warga Jakarta untuk memberikan saran maupun usulan terhadap kandidat Cawagub.
"Yang masih harus dikonsultasikan dengan partai lagi adalah jadwal untuk konsultasi. Bukan konsultasi sebenarnya, kami menyebut diskusi dengan Gubernur Anies. Masih tentatif jadwalnya," ungkapnya.
Syarif optimistis rangkaian fit and proper test akan selesai sebelum 11 Februari 2019. Di mana, Gerindra dan PKS telah menyepakati nama bagi calon wakil gubernur untuk diserahkan kepada Anies Baswedan.
Fit and proper test cawagub DKI akan diuji oleh empat orang panelis, yang telah ditunjuk dari kedua partai pengusung yakni Syarif, Peneliti LIPI Siti Zuhro, Pakar Kebijakan Publik Eko Prasodjo, dan Pengamat Politik Ubedilah Badrun.
Sementara tiga kandidat cawagub dari PKS yang akan diuji yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto, dan Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) DPW PKS DKI Abdurrahman Suhaimi.