Ada Caleg PDIP di Balik Peredaran Pembawa Pesan

| 30 Jan 2019 15:40
Ada Caleg PDIP di Balik Peredaran <i>Pembawa Pesan</i>
Tabloid Pembawa Pesan (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri menyebut ada caleg PDI Perjuangan dibalik beredarnya tabloid Pembawa Pesan. Menurut dia, penyebaran tabloid ini dilakukan dengan menggunakan kurir ojek daring.

"Tabloid itu adalah tabloid dari salah satu caleg. Katanya informasinya PDIP. Kemudian penyebarannya melalui kurir dengan membawa ke rumah-rumah majalah itu," kata Jufri saat dihubungi wartawan, Rabu (30/1/2019).

Jufri mengatakan, Bawaslu sedang mempelajari isi dari tabloid tersebut. Apalagi, sudah ada beberapa caleg yang mengajukan keberatan atas beredarnya tabloid tersebut di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Meski begitu, dirinya menyebut ada perbedaan dalam penyebaran tabloid 'Indonesia Barokah' dengan tabloid Pembawa Pesan.

"Kalau (Indonesia) Barokah kan lewat pos. Ini kurir ojek kendaraan bermotor kemudian kurir ini akan serahkan," jelasnya.

Tabloid Pembawa Pesan (Foto: Istimewa)

PDIP minta Bawaslu DKI langsung tunjuk hidung

Menanggapi adanya pernyataan Bawaslu DKI Jakarta itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono meminta Bawaslu DKI Jakarta langsung menunjuk dan menyebut siapa caleg tersebut.

Sebab, pernyataan Jufri yang tak menyebut nama secara spesifik dianggap dapat memicu perseteruan antar caleg di partainya.

"Bawaslu jangan bicara seperti itu, tunjukan saja siapa orangnya. Kan kalau begini saling curiga. Jadi bawaslu jangan membuat orang ribut di antara caleg. Tunjuk hidung siapa, kan gitu," kata Gembong saat dihubungi.

Ia heran, sebab tabloid itu justru berisi soal hal positif dari paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Sehingga baginya, tak ada masalah jika tabloid itu kemudian dibuat dan disebarkan kepada masyarakat.

"Salahnya apa, kalau itu menyangkut masalah program yang sudah dikerjakan oleh presiden selama masa jabatannya? Kan enggak ada yang salah," ujarnya.

"Kalau bagi Bawaslu dianggap pelanggaran, sampaikan. Jangan disampaikan caleg dari PDI Perjuangan. Tunjuk hidung siapa," tutupnya.

Rekomendasi