"Persentase strong voters (pemilih loyal) Jokowi-Amin adalah 43,1 persen dan Prabowo-Sandi 40,9 persen. Kedua kandidat masih bersaing cukup ketat sehingga masih terbuka peluang bagi keduanya," ucap Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Pangi bilang, paling banyak responden memilih pasangan capres-cawapres berdasarkan karakter personal dan kualitas mereka dalam memimpin negara.
"Dalam menentukan keputusan untuk menggunakan suaranya, sebagian masyarakat memilih pada saat mencoblos di bilik suara dengan persentase 27,9 persen. Selanjutnya lagi memilih karena penampilan debat sebesar 22,1 persen," ungkapnya.
Sementara dilihat dari elektabilitasnya, kedua paslon masih di bawah 50 persen. Pasangan Jokowi-Ma’ruf masih memimpin dengan perolehan 48,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandi 43,3 persen dengan 7,9 yang masih belum menentukan pilihan (undecided voters).
Pangi mengungkapkan, kedua kandidat masih memiliki peluang untuk menang ataupun kalah, meskipun survei yang ia keluarkan menujukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga.
"Di atas kertas hari ini, Pak Jokowi menang. Tapi kalau di 17 April kita tidak bisa ukur karena ada golput, swing voters, undicided dan isu yang berkembang belakangan itu bisa ubah struktur politiknya," ungkapnya.
Supaya kamu tahu, survei Voxpol Center Research and Consulting mengambil 1.600 responden di seluruh provinsi Indonesia yang telah berusia 17 tahun ke atas. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan atau margin of error survei sebesar 2,45 persen. Kemudian, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Dalam pengambilan survei, Voxpol melakukan quality control sebanyak 20 persen dari total jumlah sampel secara acak (random), dengan cara mendatangi kembali responden terpilih dan mengkonfirmasi ulang responden terpilih (hot spot checking).