Pria kelahiran Mojokerto ini mengaku siap diberikan amanah untuk menduduki komisi mana saja. Selain itu ketika di DPR nanti dirinya bakal memperjuangkan dan menyiarakan anti-korupsi.
Dari perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Johan mendapat suara sebesar 75 ribu dari daerah pemilihan Jawa Timur VII. Kendati demikian angka tersebut belum final dan mungkin masih bisa terus bertambah.
"Dari perhitungan sementara saya bisa lolos ke Senayan tapi kan tetap harus menunggu dari KPU, kemarin di atas 75 ribu dan bisa bertambah," ungkap Johan Budi, Jumat (3/5/2019).
Perihal penempatan di DPR, Johan ingin ditempatkan dalam komisi yang bersinggungan dengan rekam jejak dan latar belakangnya. Namun yang pasti, Johan mengatakan semangat pemberantasan antikorupsi akan terus ia bawa ketika masuk ke gedung DPR nanti.
"Dimanapun komisinya, toh, sama aja sebenernya. Yang penting saya bisa membawa komitmen dan menyuarakan antikorupsi serta komitmen kepentingan masyarakat banyak dimanapun," ungkapnya.
Prediksi lolosnya Johan Budi ke DPR, juga diamini oleh Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo. Hanya saja Adnan mengatakan, Johan bakal berhadapan dengan institusi yang sangat berbahaya.
"Ini tantangan berat saya kira. Karena bagaimanapun, institusi politik dan selama ini, menjadi tempat di mana korupsi bersarang. Karena kewenangan mereka begitu besar," kata Adnan.
Kendati demikian Adnan yakin mantan juru bicara KPK ini mampu membawa angin segar di DPR, terlebih untuk memerangi korupsi. "Johan Budi harus membangun kaukus anggota legislatif anti-korupsi lintas partai, yang isinya anggota DPR yang punya dediasi dan komitmen perang melawan korupsi, sekaligus membangun institusi DPR sebagai institusi yang dipercaya," paparnya.