Jakarta, era.id - Pemilihan umum (Pemilu) 2019 telah selesai dilangsungkan. Meski belum diumumkan secara resmi oleh KPU, paslon Jokowi-Ma'ruf Amin telah mengungguli kontestan lainnya.
Unggulnya paslon nomor urut 01, tentu akan mempengaruhi hasil dari Pemilu 2019. Terutama posisi pimpinan di DPR.
Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate mendorong partai yang memperoleh mayoritas suara di pemilu untuk menentukan pimpinan DPR berdasarkan ambang batas atau parlimentry threshold.
“Begini ya, dari sisi UU itu kewenangan PDI-Perjuangan. Siapapun yang dicalonkan PDI-Perjuangan pasti kami dukung,” katanya, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini menilai, sosok yang paling berpotensi untuk duduk di kursi Ketua DPR adalah Puan Maharani
“Salah satu tokoh yang memang mumpuni PDI-Perjuangan adalah Ibu Puan, yang juga memperoleh suara terbesar di Indonesia dalam Pileg kali ini. Nah, recognition itu harus kita hormati,” jelasnya.
Johnny menjelaskan, pengalaman yang dimiliki Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Perempuan (MenkoPMK) diyakini dapat memberi warna baru bagi parlemen.
“Ibu Puan dari sisi kompetensi saya kira, sudah tour of duty sudah ke mana -mana. Ibu Puan juga tokoh sentral di PDI-Perjungan. Ibu Puan juga dari sisi reward politik memperoleh suara terbesar jadi seluruh pileg. Kalau itu saya kira normal wajar akan membuat warna baru di parlemen,” tuturnya.
Partai NasDem, kata Johnny, mendukung Puan menjadi Ketua DPR RI. Apalagi, katanya, Indonesia tentu senang mempunyai presiden perempuan, Megawati Soekarnoputri. Begitu juga dengan mempunyai Ketua DPR perempuan.