Mereka melempar wacana digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Penyebabnya, FKPD menilai SBY sudah gagal memimpin partai ini. Serangan mereka juga mengincar lembaga Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono. Kogasma dianggap ilegal karena strukturnya tak ada dalam AD/ART. FKPD juga menuding Kogasma gagal menjalankan tugasnya, terbukti dengan amburadulnya urusan saksi di pemilihan legislatif 2019.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan pasang badan. Dia menangkis serangan FKPD. Hinca balik menuding kalau FKPD yang justru posisinya ilegal karena tak ada dalam AD/ART partai.
"Forum (FKPD) ini enggak dikenal karena itu, kami abaikan dan tidak ada KLB," kata Hinca di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Apa yang diwacanakan FKPD pun tak dianggap serius Hinca. Karena baginya, forum tersebut hanya mencari-cari sensasi saja. Sebab forum tersebut tak memiliki hak suara untuk mengajukan kongres luar biasa, maupun evaluasi terhadap partai besutan SBY ini.
"Anda bisa melihat sendiri toh, karena itu saya sebenarnya tidak ingin menanggapi ini, karena semua tanya, saya jelaskan dan dengan penjelasan ini kita anggap ini selesai," ucapnya.
Dalam keterangan resminya, Hinca menegaskan Kogasma sebagai lembaga struktural dan legal di Demokrat. Kogasma yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono, merupakan lembaga yang sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat. Pembentukan Kogasma juga tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat No.92/SK/DPP.PD/II/2018 dan dibentuk pada 9 Februari 2018.
"Untuk itu, tudingan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menilai Kogasma ilegal merupakan tudingan yang keliru dan tidak berdasar," kata Hinca.
Hinca juga membantah Kogasma tidak memberi dampak apa pun bagi Partai Demokrat. Buktinya, Kogasma berhasil membawa Demokrat memperoleh suara lebih dari yang diprediksi mayoritas lembaga survei. Demokrat pada Pemilu 2019 berhasil mengantongi 7,77 persen suara nasional. Angka itu lebih tinggi dari prediksi sejumlah lembaga yang memperkirakan Demokrat hanya akan mendapat 3-4 persen suara di Pemilu 2019.
"Statement FKPD yang menyatakan bahwa pembentukan Kogasma Partai Demokrat tidak memberi dampak apa pun adalah cara pandang yang misleading dan tidak tepat," lanjutnya.
Agus Harimurti Yudhoyono (Anto/era.id)