Bagi Jokowi Oposisi Itu Mulia, Tapi Ada Syaratnya

| 14 Jul 2019 21:35
Bagi Jokowi Oposisi Itu Mulia, Tapi Ada Syaratnya
Jokowi dalam pidatonya dalam acara Visi Indonesia, di SICC, Sentul, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo mengatakan, tak ada salahnya menjadi oposisi. Bahkan, menurut presiden petahana ini, menjadi oposisi adalah hal yang mulia. 

Hal ini disampaikannya saat memaparkan visi dan misinya di depan pendukung serta relawannya dalam acara 'Visi Indonesia' di SICC, Sentul, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019).

"Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan. Asal jangan oposisi menimbulkan dendam, asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian," tegas Jokowi dalam pidatonya.

Namun begitu, perbedaan pandangan politik bukan malah membuat bangsa ini terpecah. Dia ingin, Indonesia menjadi bangsa yang besar dan kuat. Untuk mencapainya, dia berpesan agar semua pihak bisa bersatu dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa. 

"Pancasila adalah rumah kita bersama, rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa. Tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila, yang mempermasalahkan Pancasila," ungkap dia.

Jokowi yakin, semua pihak berkomitmen agar demokrasi di Indonesia jadi lebih beradab dan penuh kepribadian. Kata Jokowi, modal ini yang akan membawa Indonesia menjadi maju, adil, dan makmur. 

"Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya. Indonesia yang demokratis, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum," ujar Jokowi.

"Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif," tambah dia.

Dia juga ingin tak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, atau etnis lain. Jokowi berharap, keberagaman yang ada di Indonesia bisa dijaga dan menjadi kerukunan antar masyarakat.

"Ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu," katanya.

Rekomendasi