Kini Fahira Idris Setuju Larangan Jualan Kurban di Trotoar

| 25 Jul 2019 21:04
Kini Fahira Idris Setuju Larangan Jualan Kurban di Trotoar
Anggota DPD RI DKI Jakarta terpilih Fahira Idris dan Gubernur DKI Anies Baswedan. (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Anggota DPD RI DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024, Fahira Idris punya sentimen berbeda terhadap Pemprov DKI Jakarta jelang pelantikan dirinya dengan masa jabatan DPD RI 2014-2019.

Dulu diakuinya, DPD RI DKI jarang berkomunikasi dengan Gubernur DKI kala masih dipegang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, saat kepemimpinan Anies, Fahira akan menggetolkan komunikasi antara senator Jakarta ke Pemprov DKI. 

"Nantinya kita ingin memaksimalkan kembali peran kita dengan mendorong permasalahan daerah ke pusat," kata Fahira di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

"Saya akan minta belanja masalah dari kepala dinas di sini supaya nanti nyambung, DKI masalahnya ini lho," tambah dia.

Fahira mengakui alasan dirinya jarang berkoordinasi dengan pihak Pemprov DKI terdahulu karena dirinya sering berseteru dengan Ahok. 

"Dulu, waktu zaman Pak Ahok saya kan kurang connect. Jadi, kalau dulu ada masalah, Pak Ahok kan enggak mau ketemu saya. Jadi saya dari dulu tuh enggak pernah tau permasalahan yang real pemprov seperti apa," ucap dia. 

Jelas, jika dilihat kembali, banyak kebijakan dan peraturan Ahok yang dikritik oleh Fahira. Sebut saja saat Ahok membolehkan penjualan bir di minimarket, Fahira mengkritik dan Ahok kembali membalas kritikannya.

Kemudian, di saat Ahok melarang kegiatan sahur on the road (SOTR) selama bulan Ramadan, fahira kembali menentang lewat akun media sosialnya. 

Lebih lanjut, ia juga membandingkan aturan pengendalian penampungan dan pemotongan hewan kurban yang mencolok saat kepemimpinan Anies dan Ahok. 

"Kalau yang dulu kan saya mengkritisi masalah Pak Ahok yang melarang pemotongan kurban di sekolah. Sedangkan sekolah sudah banyak yang mengumpulkan hewan kurban juga. Itu mengumpulkan sendiri, dipotong sendiri, untuk dibagikan ke warga sekitarnya," tutur Fahira. 

"Sekarang tidak boleh jualan di trotoar, saya sepakat dengan instruksi ini karena demi kebersihan dan masih banyak lahan di Jakarta yang menjadi tempat berjualan hewan kurban," lanjutnya. 

Rekomendasi