Rusuh di Depan Gedung DPR Tak Bikin Gentar Para Pedagang

| 30 Sep 2019 20:00
Rusuh di Depan Gedung DPR Tak Bikin Gentar Para Pedagang
Pedagang yang tetap berjualan di saat rusuh DPR (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Bentrokan massa dengan polisi masih berlangsung di sisi kiri-kanan gerbang DPR atau di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta. Tembakan gas air mata dari polisi berbalas lemparan kembang api dan petasan dari pedemo. 

Situasi boleh saja ricuh. Para karyawan sudah banyak yang dipulangkan sejak sore karena banyak khawatir. Tapi tidak bagi Basri (45). Pedagang Mie Ayam ini memilih tetap berjualan di pinggir sisi kiri DPR. Padahal aroma dari gas air mata yang ditembakkan polisi masih terasa menyengat dan membuat perih mata. 

"Sebenarnya kejebak juga. Mau pulang enggak bisa, kanan kiri pecah," kata Basri kepada era.id sambil menjaga gerobak dagangannya agar tidak dirusak pedemo, Senin (30/9/2019).

Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyelamatkan diri di antara bentrokan massa dengan polisi, Basri memilih untuk bertahan. Sambil menyelam minum air, dia pun sesekali tetap melayani pembeli yang ingin makan semangkuk mie ayam bakso dagangannya. 

Bahkan sekali pun, situasi massa yang ricuh hingga tak terkendali, dirinya akan tetap bertahan dan tidak akan meninggalkan gerobang dagangannya. 

"Kita pegangin saja gerobaknya lah, sambil mepet ke pagar sini. Lagian massa demo dan polisi juga tahu kali, mbak, kalau kita pedagang. Berserah aja, lah. Kita tetap jualan juga," ujar Basri.

Selain Basri, sejumlah pedagang juga tetap menggelar dagangannya. Seperti Atik (34) yang berdagang air mineral dan teh kemasan. Di tengah sesaknya udara karena gas air mata, dia setia menjajakan plastik berisi dagangannya.

"Pasrahin aja berjualan, mbak. Sambil mengais rezeki juga kan," ujar Atik yang mengoleskan odol di pipi kiri dan kanannya untuk mengurangi perihnya efek gas air mata.

Namun ketika polisi sudah berkali-kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pedemo, Atik bakal menyerah. Dia akan memilih untuk meninggalkan barang dagangannya, mencari lokasi lebih aman sembari menggendong anaknya yang masih berusia dua tahun dan terus menangis akibat gas air mata. 

"Anak saya sering saya ajak berdagang memang, karena enggak ada yang jagain juga. Dikira hari ini sudah enggak rusuh lagi," ujarnya sambil menggendong anaknya dan menenangkan anaknya tersebut.

Dari pantauan era.id, kondisi di depan gerbang DPR sudah aman terkendali meski dari kejauhan masih terdengar suara kembang api. Dari rusuh tersebut, ada lima provokator yang diamankan oleh pihak kepolisian dan selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya.

Rekomendasi