Setidaknya dua rudal diluncurkan dari Wonsan di Provinsi Kangwon, Korea Utara. Satu rudal dideteksi jatuh dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang di lepas pantai Prefecture Shimane pukul 07.27 pagi waktu setempat, demikian menurut Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga (JCS), seperi dikutip Reuters.
"Militer kami terus memantau situasi jika ada peluncuran lanjutan dan terus mempertahankan kesiagaan," kata JCS dalam pernyataan yang dikutip Yonhap News Agency di Seoul.
Sejumlah tes rudal dalam beberapa bulan terakhir telah dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) --nama resmi Korea Utara. Tes sebelumnya telah memperlihatkan berbagai senjata jarak pendek, termasuk artileri roket dan rudal balistik jarak pendek, dan terakhir uji coba dilakukan pada 10 September.
Baca Juga: Korut Uji Coba Senjata Taktis Baru
Layanan peringatan darurat AS dari Guam --wilayah terdekat AS dengan DPRK-- mengungkapkan tetap mengawasi uji coba rudal itu yang diawasi oleh badan-badan federal dan militer. Mereka juga mencatat rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Jepang.
Kabar uji coba rudal terbaru oleh Korea Utara ini terjadi sehari setalah Wakil Kementerian Luar Negeri Pyongyang Choe Son Hui dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus, secara independen menyatakan kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembicaraan terkait denuklirisasi pada akhir pekan ini.
Kemarin, Choe Son Hui mengatakan Korea Utara dan Amerika Serikat telah sepakat untuk memulai kembali perundingan nuklir pada 5 Oktober, menyusul kebuntuan berbulan-bulan terkait pencabutan sanksi-sanksi sebagai imbalan atas perlucutan senjata.
Dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Choe menyatakan optimismenya mengenai hasil pertemuan itu, tetapi tidak disebutkan secara mendetail di mana pertemuan itu akan berlangsung.
Baca Juga: Pasang Surut Hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara
Negoisasi terkait denuklirisasi antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selalu berakhir dengan kebuntuan. Keduanya telah menggelar dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Singapura dan Vietnam pada Februari lalu.
Perundingan alot itu sempat terhenti setelah pihak AS menolak tuntutan Korea Utara bagi pelonggaran sanksi-sanksi secara luas, sebagai imbalan bagi dikuranginya sebagian kemampuan nuklir negara itu. Usai kegalalan KTT kedua, Korea Utara kerap melakukan serangkaian uji coba senjata nuklir yang dianggap sebagai upaya meningkatkan pengaruhnya menjelang perundingan dengan AS.