Selama sesi family photo, MBS terlihat berdiri di ujung kelompok. Putra Raja Salman bin Abdulaziz itu kemudian terlihat berjalan keluar tanpa menyalami atau sekadar basa-basi dengan para pemimpin ekonomi global yang mengabaikannya.
Berita kematian Khashoggi memang memicu respons global. Berbagai laporan pemerintah Barat telah menuding bahwa Pangeran Mahkota Arab Saudi menjadi dalang di balik pembunuhan keji itu.
Namun, respons negatif para pemimpin dunia terhadap MBS perlahan pudar. Pada sesi family photo yang sama di KTT G20 di Osaka pada Juni 2019 atau setahun sejak KTT G20 di Argentina, raut wajah Pangeran Mahkota Arab Saudi itu tampak sumringah. Ia disambut hangat dalam pertemuan puncak kali ini. Bahkan posisinya berdiri diapit Perdana Menteri Jepang dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Trump bukan satu-satunya pemimpin yang memuji MBS di tengah-tengah kemarahan global atas pembunuhan brutal Jamal Khashoggi. Pakistan bahkan telah memberi kehormatan sipil tertinggi kepada MBS usai kesepakatan investasi senilai 20 miliar dolar Amerika. Dunia seakan tutup mata akan kasus pelanggaran hak asasi manusia yang menimpa jurnalis itu.
Baca Juga: Setahun Pembunuhan Khashoggi dan Misteri yang Menyelimutinya
Jamal Khashoggi merupakan seorang wartawan Arab yang berbasis di Amerika Serikat. Ia tewas di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, setahun yang lalu, karena dibunuh oleh para agen nakal yang dikirim dari Riyadh. Sampai saat ini, jasadnya tidak pernah ditemukan.
Kendati demikian, Arab Saudi tahun depan dipilih sebagai tuan rumah KTT G20. Bulan ini kerajaan juga sedang sibuk mempersiapkan KTT tahunan yakni Davos in the Desert --konferensi tinggi eksekutif dunia untuk investasi-- yang pada Oktober silam tak banyak dikunjungi perusahaan besar. Hal itu dinilai sebagai ungkapan keprihatinan mereka atas hilangnya Jamal Khashoggi.
Bagaimanapun juga, tahun ini para pelaku bisnis global diperkirakan akan kembali mengunjungi Riyadh dalam konferensi tinggi itu, termasuk menantu Donald Trump Jared Khusher dan penasihat Gedung Putih.
"Ada risiko yang tak dapat dipungkiri bahwa dengan acara besar yang berlangsung di Arab Saudi pada 2020, seperti KTT G20, hubungan antar negara dapat dinormalisasikan kembali," demikian pernyataan bersama 19 organisasi termasuk Amnesty Internasional dan Index on Censorship pada Selasa (2/10/2019), dikutip Al Jazeera.
US & European getting ready to court Saudi money at MBS “Davos in the desert” in late Octoberhttps://t.co/92iCdfztYb
Mandatory reading for them: UN report by Agnès Callamard. Makes it clear that MBS himself was behind murder & needs to be held to accounthttps://t.co/c3ztv7SXYA
— Thorsten Benner (@thorstenbenner) October 2, 2019
Grup tersebut menganggap kembalinya pelaku bisnis global ke Riyadh membuat kematian Jamal Khashoggi sia-sia. "Hanya sedikit harapan dari ratusan aktivis yang dihilangkan secara ilegal, ditahan, disiksa atau dieksekusi yang kasusnya gagal menarikk perhatian internasional di tingkat yang sama".
Baca Juga: Diam-Diam Arab Saudi Jual Bangunan Tempat Eksekusi Jamal Khashoggi
Sementara itu, Bessma Momani yang merupakan profer ilmu politik di University of Waterloo di Kanada mengatakan, bahwa para pemimpin dunia telah memberikan Pangeran Mahkota 'kelonggaran', meskipun terdapat sejumlah bukti yang telah memberatkan MBS atas pembunuhan Khashoggi
Ia merujuk pada sebuah laporan yang dirilis pada Juni oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), di mana dalam laporan independen disertai dengan bukti yang kredibel menyebutkan bahwa Pangeran Mahkota bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
"Tidak hanya disambut dalam forum dunia, ia (MBS) juga terus mengadakan pertemuan tatap muka dengan para pemimpin dunia, termasuk negara-negara demokrasi liberal," ujar Momani.
Kembalinya Mohammed bin Salman dalam satu tahun ini telah membuktikan kekuatan Arab Saudi di panggung dunia sebagai produsen minyak dan importir senjata utama dunia, di mana Saudi dan Barat kerap melakukan pembelian senjata militer bernilai miliaran dolar.
Selain itu, Momani juga berpendapat bahwa keputusan untuk tidak mengambil langkah hukum terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi juga mencerminkan adanya peningkatan diktator populis-nasionalis secara global.
-
Afair08 Oct 2019 14:11
Era Baru Arab Saudi di Tangan Pangeran Mahkota
-
Afair02 Oct 2019 09:03
Setahun Pembunuhan Khashoggi dan Misteri yang Menyelimutinya
-
Afair30 Sep 2019 14:05
Mencari Tahu Keterlibatan MBS dalam Pembunuhan Khashoggi
-
Afair05 Nov 2018 13:52
Putra Khashoggi: Saya Mau Kuburkan Ayah di Madinah
-
Istri Seret Suaminya Pakai Mobil hingga 200 Meter di Jaktim Punya 2 Selingkuhan Pria
22 Dec 2024 19:351 -
2
-
Warga Ukraina Roman Nazarenko Terlibat Kasus Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali
22 Dec 2024 20:403 -
Istri Selingkuh yang Seret Suami Pakai Mobil di Jaktim Menyesali Perbuatannya Setelah Ditangkap
22 Dec 2024 21:154 -
18 Polisi yang Peras Penonton DWP 2024 Dinilai Harus Dipecat, Termasuk Dirresnarkoba Polda Metro?
22 Dec 2024 19:005