Merujuk video yang beredar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB saat Wiranto dan beberapa orang ajudannya baru turun dari mobil yang dikendarainya. Namun, secara tiba-tiba pelaku datang dari balik mobil dan menyerang Wiranto menggunakan pisau.
"Jadi intinya Pak Wiranto aman, yang kena Kapolsek. Ya Kapolsek Menes, karena beliau yang menghalangi," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2019).
detik-detik Wiranto diserang (dok.Istimewa)
Belum diketahui motif dari pria tak dikenal yang mencoba menusuk Wiranto tersebut. Polisi masih mengumpulkan informasi terkini. "Pelaku diduga sendiri, dia melakukan sendiri tapi pada saat sebelum kejadian dia bersama istrinya berdua," lanjut Edy.
Wiranto datang berkunjung ke kawasan ini untuk meresmikan pembangunan gedung di pesantren. "Kunjungan pesantren tadi. Peletakan batu pertama," singkatnya.
Di tempat terpisah, pelaku bersenjata tajam yang mencoba menusuk Wiranto diduga terpapar paham radikal ISIS. Kasus ini langsung didalami oleh detasemen khusus 88 Mabes Polri.
"Pelaku terpapar diduga tepapar paham radikal ISIS," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, dalam keterangannya.
Pelaku penyerangan Wiranto (dok Istimewa)
Dalam catatan era.id, Mabes Polri sempat menangkap kelompok penyusup saat aksi demo di depan Bawaslu pada 21-22 Mei. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka provokator kerusuhan, mereka juga berencana membunuh empat tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei.
Polisi menyebut empat tokoh nasional tersebut merupakan pejabat negara. Mereka adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan dan terakhir adalah staf khusus presiden bidang intelijen dan keamanan, Goris Mere yang diincar nyawanya.
"Pak Wiranto, Pak Luhut, yang ketiga Kabin (Budi Gunawan), Keempat Pak Goris Mere," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5)