Pertamina Pindahkan Pipa BBM ke Seberang Jalur Ledakan

| 24 Oct 2019 21:33
Pertamina Pindahkan Pipa BBM ke Seberang Jalur Ledakan
Penanganan kebakaran di lokasi ledakan pipa Pertamina (Iman Herdiana)

Bandung, era.id - PT Pertamina memindahkan jalur penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang terdampak ledakan dan kebakaran pipa di pinggir ruas jalan Tol Purbaleunyi, KM130 Kota Cimahi. Pemindahan dilakukan di seberang jalur tol yang tengah dibangun proyek jalur Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menggelar pertemuan tertutup dengan pihak PT Pertamina di Gedung Pakuan, Bandung, Kamis sore (24/10/2019).

“Alhamdulillahnya Pertamina punya dua jalur pipa, pipa lama di jalur KCIC, kedua di seberang jalan (tol tempat terjadinya kebakaran),” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil bilang, jadi per hari ini sudah tidak ada lagi pipa aktif penyalur BBM di jalur KCIC. Pertamina, lanjut dia, sebelumnya memang

sudah mempersiapkan pembuatan jalur pipa baru di seberang proyek KCIC.

Ledakan pipa BBM di ruas jalan Tol Purbaleunyi, KM130 Kota Cimahi, yang terjadi Selasa (22/10/2019) itu membuat penggunaan jalur pipa baru itu dipercepat dari jadwal operasi. “Hari ini terjadi pengalihan jalur pipa,” katanya. “Jadi sudah diputuskan minyak per hari ini BBM sudah normal lagi karena salurannya menggunakan jalur baru.”

Masyarakat juga diminta tidak khawatir akan pasokan BBM. Menurutnya, pasokan BBM sudah normal kembali seiring beroperasinya jalur pipa baru.

Di sisi lain, Pertamina tidak bisa menunggu perbaikan sementara pasokan BBM harus dilakukan segera. Sedangkan waktu perbaikan pipa, yakni menyambung pipa yang meledak, membutuhkan waktu lama.

Pipa pertamina yang meledak diduga karena terhantam pembangunan proyek KCIC tersebut mengalirkan BBM dari Ujung Berung, Kota Bandung, ke Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. BBM yang dialiran sekitar 250 kiloliter per jam.

Menurutnya, pada saat kejadian pihak Pertamina sigap memadamkan si jago merah. Pemadaman kebakaran dilakukan tim damkar khusus Pertamina. Sebab pemadaman api akibat kebakaran BBM tidak bisa dilakukan dengan air, melainkan dengan busa. Sehingga pemadaman bisa dilakukan selama 3,5 jam sejak awal kejadian pukul 13.30.

Kini, Pertamina tengah melakukan mitigasi dampak kebakaran. Sebab, akibat kebakaran terdapat kebocoran BBM ke lingkungan sekitar, seperti sawah yang dikelola warga. Dampak ini, kata Ridwan Kamil, akan menjadi tanggung jawab PT KCIC.

Sementara itu, pihak KCIC melalui keterangan resminya menyatakan kebakaran tersebut terjadi pada pipa penyalur BBM Pertamina, di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). PT KCIC juga memohon maaf kepada PT Pertamina dan masyarakat atas insiden itu.

“Kami akan bertanggungjawab terhadap kerusakan yang terjadi dan bekerja sama bersama segenap pihak yang berwajib untuk memulihkan keadaan segera dan memastikan kondisi di lapangan tidak terganggu.” Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra.

Dia juga menyampaikan bahwa terlepas dari insiden ini, pengerjaan proyek KCJB akan tetap berlanjut pada titik lainnya di sepanjang trase Jakarta-Bandung melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan proyek.

Terkait kejadian ini, PT KCIC juga menjanjikan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk memperbaiki seluruh sistem dan metode kerja proses pembangunan proyek KCJB serta peningkatan pengawasan pada proses konstruksi terutama dari aspek keamanan.

Rekomendasi