Takut Virus Korona, Awak Kabin Cathay Pakai Masker Selama Penerbangan

| 22 Jan 2020 15:24
Takut Virus Korona, Awak Kabin Cathay Pakai Masker Selama Penerbangan
Pesawat Cathay Pacific Boeing 777-300ER mendarat di bandara Hong Kong . (REUTERS/Thomas Peter/h-fdh)
Sydney, era.id - Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd yang berpusat di Hong Kong mengizinkan awak kabin untuk menggunakan masker bedah saat bertugas di daratan China. Hal itu dilakukan karena khawatir terkena virus korona baru.

Selain itu, para penumpang ke Wuhan yang akan mengubah atau membatalkan penerbangan juga tidak dikenakan biaya hingga 15 Februari 2020, demikian dikutip Antara, Rabu (22/1/2020).

Sebelumnya, pramugari maskapai itu pada hari Selasa (21/1) meminta izin untuk mengenakan masker di semua penerbangan secara global, karena kasus-kasus juga telah dikonfirmasi di Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan.

Wabah coronavirus, yang dimulai di kota Wuhan di China tengah, melanda ketika jutaan orang Cina bersiap untuk melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek, sehingga mempertinggi risiko penularan.

Ini menimbulkan ancaman baru terhadap permintaan maskapai itu, yang telah terpukul oleh protes anti-pemerintah yang terkadang keras di Hong Kong dan berlangsung selama berbulan-bulan.

Serikat Pramugari Cathay Pacific Airways mengatakan mereka telah menerima email dan pesan "luar biasa" dari anggota yang khawatir tertular virus karena bisa terpapar lebih dari 300 penumpang dari berbagai tempat dalam satu penerbangan.

 

"Semua dari mereka khawatir tentang risiko yang mereka ambil setiap kali mereka pergi bekerja," kata serikat pekerja di halaman Facebook-nya pada hari Selasa. "Sudah waktunya bagi perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran mereka dengan benar dan mengizinkan awak kabin untuk mengenakan masker di semua penerbangan."

Cathay mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah memberi tahu kru bahwa mereka dapat menggunakan kebijaksanaan mereka dan memilih untuk memakai masker bedah saat beroperasi di penerbangan China daratan.

Pada Selasa malam, situs webnya mengumumkan bahwa biaya pemesanan ulang, perubahan rute dan pengembalian uang akan dicabut untuk semua tiket yang datang atau berangkat dari Wuhan hingga 15 Februari.

Pihak berwenang telah mengkonfirmasi lebih dari 300 kasus virus di Cina, sebagian besar di Wuhan di mana pihak berwenang pada hari Selasa mengatakan enam orang telah meninggal. Penyakit ini telah menyebar ke bagian lain Cina, termasuk lima kasus di ibukota Beijing.

Pihak Cathay mengatakan bahwa sebagaimana disyaratkan oleh otoritas kesehatan Hong Kong, pihaknya mendistribusikan formulir deklarasi kesehatan dan akan menyediakan masker wajah dan tisu antiseptik yang tersedia di gerbang keberangkatan bagi penumpang yang bepergian dari Wuhan ke Hong Kong.

"Staf garis depan kami diingatkan untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan yang baik, dan untuk tetap waspada dan hati-hati jika adai penumpang yang menunjukkan gejala penyakit menular," kata maskapai itu.

Cathay telah terpukul oleh anjloknya permintaan sebagai akibat dari protes anti-pemerintah di Hong Kong, yang membuatnya mengurangi kapasitas dan menunda pengiriman empat pesawat. Saham di Cathay telah turun 10 persen sejak awal Januari akibat virus telah menyebar.

Analis Jefferies mengatakan saham Cathay dan operator China daratan bisa tetap di bawah tekanan untuk beberapa waktu jika situasi virus corona menyamai wabah SARS 2003 dan kasus terus meningkat. Wabah SAR ketika itu menewaskan hampir 800 orang.

"Selama SARS pada 2003, harga saham hanya mencapai titik terendah dua bulan setelah pertama kali diakui oleh WTO pada 26 Februari 2003 meskipun total lalu lintas penumpang China menurun hingga Juni 2003," kata para analis dalam catatan kepada klien pada Selasa.

Tags : korona
Rekomendasi