Pemerintah Jamin Observasi WNI dari Wuhan Tak Bahayakan Warga Sekitar

| 04 Feb 2020 11:19
Pemerintah Jamin Observasi WNI dari Wuhan Tak Bahayakan Warga Sekitar
Menko Polhukam Mahfud MD (Antara)
Jakarta, era.id - Pemerintah menjamin proses observasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, China di Natuna karena wabah virus korona tidak akan membahayakan warga sekitar.

"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara di Indonesia di sana, itu dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna," kata Menko Polhukam, Mahfud MD usai menerima Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Bahkan, Menkes Terawan Agus Putranto siap menjamin badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain.

"Misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu jadi lebih tinggi daripada sekedar menjamin," katanya.

WNI dari Wuhan (Dok. Kemlu)

Kemudian pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung dan komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna. Mahfud juga meminta agar proses belajar mengajar di Natuna dan aktivitas warga agar berjalan normal.

"Pendidikan sekolah-sekolah supaya diselenggarakan seperti biasa tidak ada hari libur karena memang tidak apa-apa. Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat, cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, dimana dikarantina dulu diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan berada di paling depan di bidang ini," papar Mahfud seperti dikutip dari Antara.

Ia pun mengakui adanya keterlambatan informasi kepada warga Natuna terkait pemilihan lokasi WNI dari Wuhan, sehingga muncul penolakan dari warga sekitar.

"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi, karena perkembangan berlangsung begitu cepat sehingga pemerintah begitu mendapat greenlight untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan, RRT itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," kata Mahfud.

Ia menambahkan, Natuna dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat.

Hadir dalam rapat itu, yakni Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti dan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Tags : natuna
Rekomendasi